NasDem: Jadi Pemimpin Jangan Mempersulit, Bikin Ruwet Seperti Hari Ini

22 Oktober 2023 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
20
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di DPP PKS turut dihadiri mitra Koalisi Perubahan, NasDem dan PKB, Minggu (22/10/2023).  Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di DPP PKS turut dihadiri mitra Koalisi Perubahan, NasDem dan PKB, Minggu (22/10/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Effendy Choirie atau Gus Choi, saat menghadiri maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar PKS membeberkan konsep perubahan yang diusung partainya di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
"NasDem punya konsep perubahan. Memelihara warisan lama yang, baik ulama, khalifah, pendiri bangsa, dan kita adopsi hal baik yang relevan dibutuhkan perkembangan. NasDem ada 4 kaki perubahan, perbaiki, pulihkan, kembalikan dan mencerahkan," kata Gus Choi di DPP PKS, Minggu (22/10).
Gus Choi lalu membandingkan dengan pemerintahan saat ini yang bertentangan dengan konsep NasDem itu. Menurutnya, pemimpin saat ini kerap mempersulit masyarakat.
"Jadi pemimpin jangan mempersulit, jangan bikin heboh, bikin ruwet, seperti hari ini bikin ruwet. Kasih kabar gembira rakyat, jangan kasih kabar duka, pesimis. Itu bagian dari perubahan," kata dia.

Sebut AMIN Akan Bawa Perubahan

Politisi NasDem ini pun yakin capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) akan membawa perubahan jika terpilih nanti.
ADVERTISEMENT
"Apa rakyat 200 juta sudah merasa terlindungi? Apa sistem yang telah diciptakan bangsa sekian puluh tahun sudah majukan kesejahteraan? Apakah rakyat sudah sekolah semua? Apa kita sudah ciptakan perdamaian?" ujar Gus Choi.
Gus Choi menyinggung eksistensi Indonesia di mata dunia terutama dalam hal menyelesaikan konflik Internasional seperti Israel-Palestina.
"Seperti sekarang di Palestina, apa Indonesia statement-nya terdepan, dan bantuan terdepan? Kayaknya tidak. Mungkin sistem, UU, strategi, teknik caranya, yang salah sehingga harus dievaluasi Koalisi Perubahan," ujarnya.
Gus Choi menambahkan, perubahan adalah sunatullah dalam Islam sehingga ada dan harus terus dilakukan, atau telah menjadi hukum alam.
"Ketika ada orang yang anti, sulit ucap perubahan padahal sunnatullah, itu dia lawan hukum Allah. Pak Mahfud aja di koalisi keberlanjutan sudah sebut perubahan. Ini aslinya itu. Mohon maaf, Pak mahfud," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Perubahan tidak bisa tidak. Ketika kita gunakan Koalisi Perubahan, maka ini bagian dari tanggung jawab kita sebagai hamba Allah, umat Muhammad, tanggung Jawab kita kepada Indonesia sebagai penduduk yang mayoritas warganya Islam," ujar dia.
Effendy Choirie atau Gus Choi. Foto: Fadjar Hadi/kumparan