NasDem: Kalau Ada Tawaran Menteri Biar Jadi Urusan Surya Paloh dan Prabowo

14 Oktober 2024 12:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus NasDem Saan Mustopa. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Politikus NasDem Saan Mustopa. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Pihak NasDem mengatakan tak akan bergabung dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurut Waketum NasDem Saan Mustopa, bila ada tawaran menteri, nantinya akan jadi urusan Ketum Surya Paloh dan Prabowo.
ADVERTISEMENT
Saan menyebut keputusan NasDem tak bergabung kabinet bukan untuk menjadi opisisi, namun tahu diri bukan pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Menurutnya, bila Prabowo menawarkan posisi menteri, nantinya akan dibahas lebih lanjut bersama Surya Paloh.
“Nanti itu urusan Pak Prabowo dan Pak Surya, tapi sekali lagi kita tetap memberikan dukungan terhadap dukungan Pak Prabowo,” ujarnya di gedung Parlemen, Jakarta pada Senin (14/10).
Saan yakin, keputusan NasDem untuk tak bergabung dengan kabinet sudah didiskusikan antara Surya Paloh dan Prabowo.
“Saya yakin Pak Surya sudah menyampaikan ke Pak Prabowo dan ada saling pengertian dan saling pemahaman saya yakin antara Pak Prabowo dan Pak Surya,” jelasnya.
Ia pun menegaskan, keputusan NasDem tak masuk kabinet Prabowo-Gibran bukan bertujuan menjadi oposisi pemerintahan.
ADVERTISEMENT
“Bukan (jadi oposisi), kita tetap dalam barisan pemerintahan Pak Prabowo Pak Gibran. Jadi kita men-support dan mendukung sepenuhnya apa yang menjadi keputusan kebijakan dan program pemerintahan Pak Prabowo,” tuturnya.
“Jadi, sekali lagi, ini lebih kepada soal etika dan kepantasan saja. Karena memang NasDem bukan partai pendukung sehingga kalau misalnya NasDem ribut apa, soal kabinet, rasanya kurang pas lah,” tuturnya.
Sekjen NasDem Hermawi Taslim Sebut NasDem Tak Gabung Kabinet
Sebelumnya, Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim, menyebut partainya memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet. Namun Nasdem akan tetap berkontribusi dalam pemerintahan ke depan.
“Pemerintahan ini sukses, tetapi atas dasar pertimbangan banyak hal, kita memutuskan juga untuk tidak masuk dalam kabinet (Prabowo-Gibran),” kata Hermawi usai melayat wafatnya Cagub Malut Benny Laos di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Minggu (13/10).
ADVERTISEMENT
Menurut Hermawi, jauh lebih penting jika pemikiran NasDem diterima oleh pemerintah ke depan daripada masuk dalam kabinet.
“Menurut kita, pikiran-pikiran kita kalau diterima itu jauh lebih penting daripada kita masuk dalam kabinet, pikiran-pikiran kita kontribusi kita terhadap berbagai hal itu akan jauh lebih berarti daripada secara fisik kita masuk,” ujarnya.
Meski tak masuk Kabinet, Hermawi menyebut NasDem tetap menjadi bagian pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Tapi kita bagian tak terpisahkan dari pemerintahan ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hermawi menjelaskan bahwa Prabowo pernah bertanya pada NasDem, mengapa belum memberikan nama untuk posisi di Kabinet. Namun NasDem tidak menjawab.
“Bukan menolak dan diminta, Pak Prabowo pernah bilang 'NasDem kok belum kasih masuk nama' kita diam saja, jadi bukan soal menolak atau menerima tetapi sikap NasDem adalah memberi kontribusi lain selain menempatkan orang di kabinet,“ tutupnya.
ADVERTISEMENT