Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie alias Gus Choi merespons wacana koalisi besar yang muncul usai pertemuan 5 ketum partai koalisi pemerintah (PPP, Golkar, PAN, Gerindra, PKB) di DPP PAN pekan lalu. Dia menegaskan, Koalisi Perubahan tidak takut akan adanya koalisi besar yang disebut.
ADVERTISEMENT
"Nah, yang di luar, mau besar, mau koalisi besar, mau koalisi kecil, ya silakan aja terserah mereka, itu hak mereka. Mau bikin besar mau bikin kecil kita tidak risih, kita tidak takut, kita tidak segan," katanya kepada wartawan di kawasan Mampang, Jakarta, Minggu (9/4).
Gus Choi menuturkan, dalam Koalisi Perubahan, ketiga partai telah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres dan sudah memenuhi syarat untuk maju. Dia mengatakan, koalisi masih terbuka kepada partai-partai lain yang ingin bergabung.
"Karena ini semua kan dipersembahkan untuk Indonesia, tapi kami tetap membuka dari sana yang tidak puas di sana ke sini Alhamdulillah, partai yang di sana mungkin apa begitu kan kemudian gabung ke koalisi perubahan Alhamdulillah," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan, niat pihaknya membentuk koalisi adalah agar pemilu dapat berlangsung secara sehat dan tidak saling menyebar fitnah.
ADVERTISEMENT
"Kita kompetisi pikiran, kita kompetisi akhlak, moral, kita kompetisi gagasan. Kita tawarkan gagasan perilaku baik kepada rakyat untuk solusi berbagai problem negara dan bangsa yang begitu kompleks masalahnya," tandas dia.
Wacana gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, dan PPP) serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB) menguat usai ketum partai-partai ini bertemu dengan Presiden Jokowi dalam Silaturahmi Ramadhan di DPP PAN, Minggu (2/4) lalu.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terang-terangan berharap ada koalisi besar di bawah komando Jokowi.
Harapan Zulhas pun diamini oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Sementara, Presiden Jokowi mengatakan gabungan KKIR dan KIB nampak cocok.
"Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai," kata Jokowi usai pertemuan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4).