Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Nasdem: Ketua DPRD Lebong Bukan Nampar, Tapi Tunjuk Dokter Kena Pipi
20 September 2017 10:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Kasus dugaan penamparan dilakukan Ketua DPRD Lebong, Bengkulu, Teguh, terhadap seorang dokter rumah sakit, menuai banyak kecaman. Sekjen Nasdem, Johnny G. Plate, sudah mendengar kabar yang terjadi pada kadernya itu. Namun dia menyebut ada informasi yang keliru.
ADVERTISEMENT
"Saya cek semalam bukan nampar. Itu seolah ditampar kayak tempeleng begitu, tapi sebenarnya ditunjuk kena pipinya. Bukan ditampar. Kalau tampar itu keras. Ini lagi ngomong ditunjuk, kena pipinya. Ada temannya dekat situ seolah-olah menampar," ucap Johnny kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (20/9).
Informasi itu didapat Johnny setelah dia mencari tahu kepada pengurus Nasdem setempat. Johnny mengaku sempat marah saat mengetahui kabar tersebut dan akan memberikan sanksi, tapi klarifikasi yang dia dapat tidak seperti yang ramai beredar.
Johnny lalu menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat kader Nasdem bernama Teguh itu berkunjung ke rumah sakit, setelah mendapat laporan ada masalah pelayanan dari pasien. Teguh menanyakan nama dokter yang jaga, namun dijawab dengan nada tinggi.
ADVERTISEMENT
"Siapa dokter yang rawat ini (pasien). Dokter ini, dokter ini. Tapi menyebut dokter ini dokter ini (dengan nada tinggi), tentu beda dengan dokter ini dokter ini (nada bicara tenang). Ya kalau ditulis sama. Nah, reaksi dokter itulah menjadi triggernya," kata Johnny.
"Kalau kepada anggota DPRD digituin, bagaimana yang menengah ke bawah (pasien -red)?" imbuhnya.
Meski begitu, Nasdem tetap menginvestigasi masalah ini dan terbuka memberikan sanksi jika benar ada kesalahan yang dilakukan oleh kadernya itu. "Kalau ada pelanggaran kami tindak tegas. Tapi kami juga tidak mau (karena salah informasi) jadi berkurang fungsi pengawasan terhadap pelayanan publik, apalagi rumah sakit," ucap Johnny.
"Karena dokter juga bukan hanya memberikan obat, tapi bagaimana berkomunikasi baik dengan keluarga pasien," pungkasnya.
ADVERTISEMENT