NasDem Klaim PKS Melunak: Kini Cawagub Diserahkan Anies

28 Juni 2024 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers soal kongres III partai NasDem di kantor DPP NasDem, Jakarta, Jumat (28/6/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers soal kongres III partai NasDem di kantor DPP NasDem, Jakarta, Jumat (28/6/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim mengatakan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu meralat pernyataanya soal pasangan Anies - Sohibul untuk Pilgub Jakarta sudah final. Ia menyebut, keputusan memilih cawagub kini diserahkan kepada Anies.
ADVERTISEMENT
"Kan hari ini mereka sudah meralat, hari ini Presiden PKS bilang wagub diserahkan kepada Anies," kata Hermawi kepada wartawan di DPP NasDem, Jakarta, Jumat (28/6).
Hermawi menjelaskan situasi saat ini NasDem masih memperjuangkan agar bisa berkoalisi dengan PKS dan PKB tak hanya di Jakarta, tapi di daerah lainnya juga.
"Jadi gini, koalisi dengan PKS, PKB kita akan terus berusaha untuk mempertahankan koalisi 01 itu di mana pun kita berada, kita akan berusaha. Tapi kita terbuka terhadap yang lain," ungkapnya.
Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menjawab pertanyaan saat menjadi narsum program A1 di Jakarta, Rabu (20/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sebelumnya, Syaikhu mengatakan bahwa pasangan Anies-Sohibul ini sudah final. PKS akan menawarkan pasangan tersebut ke parpol lainnya.
"Ini keputusan terakhir bahwa kita mengusung pasangan Anies dan Sohibul Iman. InsyaAllah [keduanya pasangan yang fixed]," kata Syaikhu usai acara penutup Sekolah Kepemimpinan PKS di Hotel Grand Sahid, Jakpus, Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB, Syaiful Huda menilai deklarasi pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman yang dilakukan oleh PKS merupakan kegamangan. Menurutnya, deklarasi pasangan tersebut seharusnya menjadi konsumsi internal saja.
Anies Baswedan foto bersama dengan Muhammad Sohibul Iman pada acara jalan sehat dengan PKS di Tasikmalaya, Sabtu (2/9). Foto: Dok. Istimewa
"Kegamangan teman-teman PKS internal yang semestinya ini konsumsi internal PKS sendiri lah, tapi ter-publish karena yang pertama kan pengumuman Pak Sohibul Iman saja, dikoreksi 2 hari berikutnya oleh Presiden PKS. Itu artinya ada kegamangan, ada komunikasi publiknya yang mungkin dianggap salah dan perlu dikoreksi," kata Huda kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (26/6).
Permasalahan selanjutnya, menurut Huda, adalah PKS mendeklarasikan Anies Baswedan dengan Sohibul Iman. Menurutnya, hal itu akan menutup pintu koalisi dengan partai lain.
"Di mata saya sih blunder, menurut saya. Itu yang saya sebut komunikasi politik yang semacam ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra dan poros koalisi ini," ucap dia.
ADVERTISEMENT