NasDem Tanggapi Dugaan Penggelembungan Suara Davin Kirana di Malaysia

17 Mei 2019 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil penghitungan suara DPR RI dapil II untuk caleg NasDem Davin Kirana. Foto: Dok. Ketua DPLN Partai Demokrat Lukmanul Hakim
zoom-in-whitePerbesar
Hasil penghitungan suara DPR RI dapil II untuk caleg NasDem Davin Kirana. Foto: Dok. Ketua DPLN Partai Demokrat Lukmanul Hakim
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat memprotes penghitungan suara dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kuala Lumpur, lantaran ada dugaan penggelembungan suara untuk caleg DPR asal NasDem nomor urut 2 Davin Kirana.
ADVERTISEMENT
Ketua NasDem Malaysia, Tengku Adnan, menilai proses PSU sudah berjalan sesuai aturan yang ada dan berlaku. Terkait suara Davin, Tengku yang juga caleg di DKI II (Jakpus, Jaksel, luar negeri), menilai hal yang wajar.
Dia menyebut Davin merupakan caleg yang paling rajin melakukan sosialisasi dan kampanye di tengah masyarakat Indonesia yang berada di Kuala Lumpur.
“Davin sudah melakukan sosialisasi masif bahkan tanpa henti selama 4 bulan menjelang hari pemungutan suara tahap pertama lalu. Jadi sesuatu yang wajar juga jika sekarang Davin begitu dominan, sebab Davin juga berdomisili di Kuala Lumpur," kata Tengku Adnan dalam keterangan tertulis, Jumat (17/5).
Davin Kirana. Foto: Facebook/@Davin Kirana
Tengku menjelaskan, dengan jumlah pemilih yang begitu besar di Malaysia, NasDem sebenarnya menargetkan dua kursi dari dapil Jakarta II.
ADVERTISEMENT
“Saya sebagai ketua partai diberi target satu kursi dari Malaysia dan satunya dari daerah Jakarta Pusat dan Selatan. Namun kondisi pemilu yang persaingannya sangat ketat ini membuat NasDem hanya akan berjuang untuk mendapatkan satu kursi, " lanjutnya.
Hasil penghitungan suara DPR RI dapil II untuk caleg NasDem Davin Kirana. Foto: Dok. Ketua DPLN Partai Demokrat Lukmanul Hakim
Hingga saat ini PPLN masih menghitung suara yang masuk dari pos di PWTC Kuala Lumpur. Tengku menyebut, suasana penghitungan suara berjalan lancar dan kondusif. Bahkan, suasana kekeluargaan juga sangat terasa antarpartai politik, yaitu saat buka puasa bersama di sela penghitungan suara.
Sebelumnya, PPLN telah mengirimkan surat suara untuk PSU sebanyak 257 ribuan melalui pos yang dimulai dari tanggal 6 sampai 9 Mei 2019. Pengiriman surat suara melalui pos itu dilepas secara bersama di kantor Kedutaan Besar Indonesia Kuala Lumpur, kemudian secara bersama pula diantarkan ke kantor pusat pos Malaysia yang terletak di Syah Alam. PPLN lalu mulai menghitung surat suara dari pos itu pada Kamis (17/5).
ADVERTISEMENT
PSU digelar setelah ditemukan kasus banyak surat suara untuk pos tercoblos di sebuah gudang beberapa waktu lalu di Kuala Lumpur, di antara yang dicoblos adalah capres 01 dan caleg DPR Davin Kirana. Davin adalah anak dari Dubes RI Rusdi Kirana.
Sejumlah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) KBRI Kuala Lumpur di Malaysia, Minggu (14/4). Foto: ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman
Kasus itu menguap setelah KPU dan Bawaslu yang datang ke Malaysia, tak bisa menyelidiki keaslian surat suara dalam banyak karung itu karena dalam pengawasan polisi Malaysia. Bawaslu akhirnya merekomendasikan PSU untuk motode pos.
Ketua Daerah Pemilihan Luar Negeri (DPLN) Partai Demokrat, Lukmanul Hakim, melihat ada gelagat kecurangan dalam PSU di Kuala Lumpur, karena Davin Kirana mendapat suara tak wajar. Dari 22.807 surat suara yang diterima, sebagian besar suara untuk putra dari Dubes Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana, itu.
ADVERTISEMENT
"Kejanggalan muncul ketika perhitungan suara di mana hampir 80 persen suara semuanya untuk Davin Kirana. Berdasarkan pantauan para saksi kami karena rata-rata 400 suara ke Davin muncul di setiap pos perhitungan, bahkan partai lain nol," ungkap Lukman saat dihubungi kumparan, Jumat (17/5).
"Ya jelas penggelembungan suara, karena hasilnya per TPS pos tadi," lanjutnya.