NasDem Tanggapi Santai Kritik PDIP soal Food Estate

22 September 2023 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP NasDem Willy Aditya di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (10/8/2023). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP NasDem Willy Aditya di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (10/8/2023). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya enggan berkomentar panjang soal program food estate yang dikritik PDIP.
ADVERTISEMENT
“Food estate itu programnya Kemenhan atau siapa? Saya nggak komentar-lah food estate yang lain aja,” kata Willy saat ditemui di Sekretariat Bersama Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (22/9).
Program food estate ini merupakan salah satu Program Strategis Nasional yang digagas Presiden Jokowi untuk mengatasi krisis pangan saat COVID-19 dan krisis iklim.
Mekanisme pengembangan kawasan food estate ini berbasis pada pembentukan korporasi atau lumbung pangan petani terintegrasi di beberapa daerah. Masing-masing daerah mengembangkan komoditas yang berbeda-beda, contohnya wilayah NTT dan Sumba Tengah yang fokus pada komoditas padi dan jagung.
Program ini juga merupakan tanggung jawab Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Tanya Bang Syahrul ajalah. Kita fokus pemenangan Anies aja dan Anies jadi presiden, itu aja,” tuturnya saat ditanya komentar NasDem saat kadernya, Syahrul Yasin Limpo dikaitkan dalam program tersebut.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada kegiatan food estate yang berada di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Kamis (24/3/2022). Foto: Kementan RI
Sebelumnya kritik terkait program food estate ini diutarakan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia tidak mengkritik pengadaan program ini, ia mengkritik pola pengembangannya yang menurutnya salah.
"Ya food estate merupakan bagian dari platform PDIP di bidang pangan, hanya ketika Presiden Jokowi member mandat kepada menterinya, ini kan ada yang tidak menjalankan dengan baik," kata Hasto menjawab pertanyaan wartawan di Bogor, Kamis (21/9).
"Karena vested of interest, misal membentuk perusahaan yang hanya diisi oleh kroni-kroninya saja, ini kan bukan sesuatu yang sehat," tambah dia.
Hal serupa disampaikan Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menyinggung soal kondisi ketersediaan pangan khususnya beras di Indonesia. Dia miris melihat gudang Bulog justru dipenuhi beras impor.
ADVERTISEMENT
"Sekarang terjadi kenaikan harga beras. Pemerintah, Kementerian Pertanian menyampaikan stok beras kita aman. (Tapi) beras kemarin kami turun ke bulog, ke gudang bulog, saya lihat itu hampir tidak ada stok beras ciptaan kita, semuanya import," ujar Djarot.
"Jadi di mana Menteri Pertanian kita ini? Bagaimana dengan data produksi beras kita?" sambungnya.