NasDem Ungkap Kandidat Cawapres Anies: Andika, Khofifah, hingga Ganjar

5 Oktober 2022 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
22
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden RI dari NasDem di DPP Partai NasDem di Jakarta pada Senin (3/10/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden RI dari NasDem di DPP Partai NasDem di Jakarta pada Senin (3/10/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai NasDem menyerahkan kepada Anies Baswedan untuk menentukan calon wakil presiden di Pilpres 2024. Meski begitu, Wasekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menegaskan pihaknya akan berdiskusi dengan Anies soal nama yang akan diusung.
ADVERTISEMENT
NasDem bahkan sudah mengantongi beberapa nama yang layak untuk mendampingi Anies.
"Yang sudah muncul itu yang jelas nama seperti Andika, Khofifah, itu. Yenny Wahid itu masuk dalam radar kita, dan banyak lagi. Kita kumpulkan nama, tentu partai-partai koalisi [nanti juga] kumpulkan nama baru, nanti [setelah itu] persetujuan Pak Anies," kata Hermawi kepada wartawan, Rabu (5/10).
Hermawi mengatakan track record sosok-sosok tersebut sedang di dalami NasDem untuk mendampingi Anies.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: kumparan
"Jadi stok nama dari NasDem akan dikumpulkan dengan nama dari partai-partai koalisi lalu dibicarakan bersama Anies. Yang utama di situ adalah persetujuan Pak Anies. Karena dia pengantinnya," kata ujarnya.
Hermawi mengatakan Andika dan Ganjar masuk radar karena masuk dalam 3 rekomendasi bakal capres NasDem, sebelum partainya resmi mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres 2024.
ADVERTISEMENT
Meski, ia mengatakan NasDem masih akan melihat keputusan Ganjar terkait Pilpres. Sebab terkait rekomendasi bakal capres NasDem pun, Hermawi menerangkan Ganjar tak memberikan kejelasan.
"Pak Ganjar bisa jadi tetap masuk dalam perhitungan kita. [Tapi] karena kita bekejaran dengan waktu, kita sangsi apakah beliau punya sikap yang teguh. Kan sebenarnya tinggal dijawab diplomatis saja itu sebenarnya memuaskan kita, tapi tidak ada jawaban sama sekali," ujar dia.
Di sisi lain, Hermawi memastikan koalisi dengan PKS dan Demokrat hampir pasti. Menurutnya, pengumuman koalisi hanya berhalangan dengan jadwal pimpinan DPP PKS dan Demokrat.
"Sekarang kita melangkah ke depan, kita sudah punya capres, kita harapkan dalam waktu dekat partai koalisi kita mengikuti jejak kita. Karena kemarin itu ada hambatan teknis bukan tidak mau. Waktu itu tidak cocok karena Ketua Dewan Syuro PKS lagi di Doha, Ketum Demokrat lagi di Jawa Tengah, memang betul-betul tidak bisa," terang dia.
ADVERTISEMENT