Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Nasib Bashar Al-Assad setelah Kabur ke Rusia: Diisukan Cerai hingga Diracun
6 Januari 2025 7:06 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Nyaris sebulan Bashar Al-Assad menetap di Rusia setelah kabur dari Suriah pada 8 Desember 2024. Sekarang Suriah secara de facto dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS)/Organisasi Pembebasan Syam, kelompok yang menggulingkan Assad dalam hitungan hari.
ADVERTISEMENT
Selama di pengasingan, aneka isu menyangkut Assad menyeruak. Mulai istrinya menggugat cerai hingga kabar Assad diracun sebagai upaya pembunuhan.
1. Asma Gugat Cerai Assad
Isu pertama diberitakan oleh media Turki, Haberturk. Media ini menulis bahwa istri Assad, Asma, menggugat cerai Assad. Dia juga bermaksud kembali ke negaranya, Inggris, karena tidak kerasan tinggal di Rusia. Asma adalah pemegang paspor Inggris dan Suriah.
Dijelaskan pula, Asma menyewa pengacara untuk meninjau kemungkinan tersebut dan telah menyerahkan aplikasi ke otoritas Rusia.
Dilaporkan, Asma mendapat dukungan penuh dari ibunya untuk balik ke Inggris, tempatnya lahir dan tumbuh dewasa sebelum menikah dengan Assad pada akhir tahun 2000.
Beberapa hari kemudian, pihak Rusia menyangkal isu itu.
ADVERTISEMENT
2. Asma Sekarat
Isu berikutnya diunggah oleh media Inggris, The Telegraph. Diwartakan bahwa Asma yang mengidap kanker leukemia kondisinya 50:50.
Asma dinyatakan sakit leukemia saat masih menjadi First Lady Suriah. Pada Mei 2024, kantor kepresidenan Suriah mengumumkan sakit yang diderita Asma. Sebelumnya, ibu 3 anak ini juga menderita kanker payudara dan dinyatakan sembuh pada 2019.
The Telegraph menulis bahwa dokter-dokter yang merawat Asma mengatakan bahwa peluangnya untuk bertahan hidup adalah 50:50. Disebutkan juga, perempuan 49 tahun itu tinggal di kamar yang terisolasi jauh dari orang lain untuk menghindari risiko infeksi.
Ayah Asma yang merupakan seorang dokter ahli jantung di London, Fawaz Akhras, sedang merawat putrinya di Moskow. Diperkirakan Asma telah dirawat oleh ayahnya selama enam bulan terakhir, pertama di Uni Emirat Arab (UEA) dan kemudian di Moskow.
ADVERTISEMENT
Sumber yang dekat dengan keluarga tersebut mengatakan, “Asma sedang sekarat. Dia tidak dapat berada di kamar yang sama dengan siapa pun karena penyakitnya."
3. Asma Tak Bisa Pulang ke Inggris
Media Inggris lainnya, The Times, melaporkan bahwa Asma tidak dapat kembali ke negara asalnya, Inggris, untuk menjalani perawatan kanker leukemia. Penyebabnya, paspor Asma telah kedaluwarsa sejak September 2020. Tanpa dokumen perjalanan resmi Inggris, dia dilarang pulang.
Tidak jelas apakah pemerintah Inggris secara aktif telah memblokir upaya Asma untuk memperbarui paspornya, atau apakah paspornya dibiarkan kedaluwarsa.
Pengungkapan tentang status paspornya muncul di tengah seruan agar kewarganegaraan Inggrisnya dicabut karena perannya dalam rezim Assad yang berlumuran darah.
4. Assad Diracun
Isu berikutnya juga datang dari media Inggris, The Sun. Media ini mengutip akun daring General SVR yang konon dikelola oleh mantan mata-mata utama di Rusia. Disebutkan bahwa Assad jatuh sakit pada hari Minggu, 29 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Akun itu mengeklaim bahwa Assad meminta bantuan medis setelah “batuk hebat dan tersedak".
Sumber itu mengatakan: "Ada banyak alasan untuk percaya bahwa ada upaya pembunuhan yang dilakukan."
Assad kemudian dirawat di apartemennya dan kondisinya diduga telah stabil pada hari Senin, 30 Desember. Hasil tes medis menunjukkan bahwa ia memiliki racun dalam sistem tubuhnya.
Belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait atas kabar ini.
5. Assad Memiliki Sedikitnya 19 Apartemen di Rusia
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pada pekan pertama Assad berlindung di Rusia, media-media Rusia mengutip artikel lama The Financial bahwa Assad memiliki aset melimpah di Rusia.
Sedikitnya, dia memilki 19 unit apartemen mewah yang terletak di kawasan elite Moskow.
ADVERTISEMENT
Apakah dia dan keluarganya menetap di sana, belum ada pihak yang mengkonfirmasi.
6. Pernyataan Perdana Assad di Pengasingan
Di pengasingan, baru satu kali Assad membuat pernyataan. Pernyataan itu diungkapkan secara tertulis di saluran Telegram milik Kepresidenan Suriah.
Dalam tulisan bertanggal 16 Desember 2024 itu, Assad bersikeras bahwa dia tidak merencanakan pelariannya dan tetap berada di Damaskus hingga 8 Desember dini hari, menangani tanggung jawabnya.
Saat kelompok-kelompok militan memasuki ibu kota Suriah tersebut, dia berkoordinasi dengan "sahabat-sahabat Rusia" untuk mengungsi ke Latakia, sebuah provinsi pesisir di Suriah, dengan tujuan untuk melanjutkan pengarahan operasi militer dari provinsi itu, kata Assad.
Assad mengeklaim bahwa gagasan untuk meminta suaka atau mundur dari jabatannya tidak pernah terbesit sebelumnya. Ia mengatakan satu-satunya opsi bagi dirinya sebelum ini adalah untuk terus berjuang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Assad juga menepis semua anggapan bahwa dia menelantarkan rakyat Suriah, sembari menekankan dia telah menolak berbagai "kesepakatan dan godaan" selama perang saudara yang berlangsung sejak 2011 —yang memicu krisis kemanusiaan di Suriah.