Nasib Bashar Al-Assad setelah Kabur ke Rusia: Diisukan Cerai hingga Diracun

6 Januari 2025 7:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Suriah Bashar Al-Assad bersama istrinya, Asma Al-Assad, menghadiri acara di China. Foto: syrianpresidency
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Suriah Bashar Al-Assad bersama istrinya, Asma Al-Assad, menghadiri acara di China. Foto: syrianpresidency
ADVERTISEMENT
Nyaris sebulan Bashar Al-Assad menetap di Rusia setelah kabur dari Suriah pada 8 Desember 2024. Sekarang Suriah secara de facto dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS)/Organisasi Pembebasan Syam, kelompok yang menggulingkan Assad dalam hitungan hari.
ADVERTISEMENT
Selama di pengasingan, aneka isu menyangkut Assad menyeruak. Mulai istrinya menggugat cerai hingga kabar Assad diracun sebagai upaya pembunuhan.
Presiden Bashar Al-Assad di Aleppo pada 9/7/2022 bersama istrinya, Asma, dan tiga anaknya. Dari kiri ke kanan: Zein, Bashar, Asma, Karim, Hafez. Foto: syrianpresidency

1. Asma Gugat Cerai Assad

Isu pertama diberitakan oleh media Turki, Haberturk. Media ini menulis bahwa istri Assad, Asma, menggugat cerai Assad. Dia juga bermaksud kembali ke negaranya, Inggris, karena tidak kerasan tinggal di Rusia. Asma adalah pemegang paspor Inggris dan Suriah.
Dijelaskan pula, Asma menyewa pengacara untuk meninjau kemungkinan tersebut dan telah menyerahkan aplikasi ke otoritas Rusia.
Dilaporkan, Asma mendapat dukungan penuh dari ibunya untuk balik ke Inggris, tempatnya lahir dan tumbuh dewasa sebelum menikah dengan Assad pada akhir tahun 2000.
Beberapa hari kemudian, pihak Rusia menyangkal isu itu.
ADVERTISEMENT
Ibu Negara Suriah Asma al-Assad. Foto: Louai Beshara / AFP

2. Asma Sekarat

Isu berikutnya diunggah oleh media Inggris, The Telegraph. Diwartakan bahwa Asma yang mengidap kanker leukemia kondisinya 50:50.
Asma dinyatakan sakit leukemia saat masih menjadi First Lady Suriah. Pada Mei 2024, kantor kepresidenan Suriah mengumumkan sakit yang diderita Asma. Sebelumnya, ibu 3 anak ini juga menderita kanker payudara dan dinyatakan sembuh pada 2019.
Asma Al-Assad, istri Bashar Al-Assad, bersama pemuka agama. Foto: Instagram/@syrianpresidency
The Telegraph menulis bahwa dokter-dokter yang merawat Asma mengatakan bahwa peluangnya untuk bertahan hidup adalah 50:50. Disebutkan juga, perempuan 49 tahun itu tinggal di kamar yang terisolasi jauh dari orang lain untuk menghindari risiko infeksi.
Ayah Asma yang merupakan seorang dokter ahli jantung di London, Fawaz Akhras, sedang merawat putrinya di Moskow. Diperkirakan Asma telah dirawat oleh ayahnya selama enam bulan terakhir, pertama di Uni Emirat Arab (UEA) dan kemudian di Moskow.
ADVERTISEMENT
Sumber yang dekat dengan keluarga tersebut mengatakan, “Asma sedang sekarat. Dia tidak dapat berada di kamar yang sama dengan siapa pun karena penyakitnya."
Ibu Negara Suriah Asma al-Assad. Foto: Miguel MEDINA / AFP

3. Asma Tak Bisa Pulang ke Inggris

Media Inggris lainnya, The Times, melaporkan bahwa Asma tidak dapat kembali ke negara asalnya, Inggris, untuk menjalani perawatan kanker leukemia. Penyebabnya, paspor Asma telah kedaluwarsa sejak September 2020. Tanpa dokumen perjalanan resmi Inggris, dia dilarang pulang.
Tidak jelas apakah pemerintah Inggris secara aktif telah memblokir upaya Asma untuk memperbarui paspornya, atau apakah paspornya dibiarkan kedaluwarsa.
Pengungkapan tentang status paspornya muncul di tengah seruan agar kewarganegaraan Inggrisnya dicabut karena perannya dalam rezim Assad yang berlumuran darah.
Asma Al-Assad, istri Presiden Suriah Bashar Al-Assad dalam sebuah kegiatan. Foto: syrianpresidency

4. Assad Diracun

Isu berikutnya juga datang dari media Inggris, The Sun. Media ini mengutip akun daring General SVR yang konon dikelola oleh mantan mata-mata utama di Rusia. Disebutkan bahwa Assad jatuh sakit pada hari Minggu, 29 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Akun itu mengeklaim bahwa Assad meminta bantuan medis setelah “batuk hebat dan tersedak".
Sumber itu mengatakan: "Ada banyak alasan untuk percaya bahwa ada upaya pembunuhan yang dilakukan."
Assad kemudian dirawat di apartemennya dan kondisinya diduga telah stabil pada hari Senin, 30 Desember. Hasil tes medis menunjukkan bahwa ia memiliki racun dalam sistem tubuhnya.
Belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait atas kabar ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al -Assad di Kremlin di Moskow, Rusia. Foto: Sputnik/Vladimir Gerdo/Pool via REUTERS

5. Assad Memiliki Sedikitnya 19 Apartemen di Rusia

ADVERTISEMENT
Sementara itu, pada pekan pertama Assad berlindung di Rusia, media-media Rusia mengutip artikel lama The Financial bahwa Assad memiliki aset melimpah di Rusia.
Sedikitnya, dia memilki 19 unit apartemen mewah yang terletak di kawasan elite Moskow.
ADVERTISEMENT
Apakah dia dan keluarganya menetap di sana, belum ada pihak yang mengkonfirmasi.
Foto udara ini menunjukkan orang-orang merayakan penggulingan presiden Suriah Bashar al-Assad di dekat patung Pedang Damaskus yang terkenal di Umayyad Square di pusat kota Damaskus pada tanggal 13 Desember 2024. Foto: Sameer Al-Doumy/AFP

6. Pernyataan Perdana Assad di Pengasingan

Di pengasingan, baru satu kali Assad membuat pernyataan. Pernyataan itu diungkapkan secara tertulis di saluran Telegram milik Kepresidenan Suriah.
Bendera lama Suriah (kiri) dan bendera baru Suriah setelah Assad terguling. Foto: Omar Haj Kadour/AFP
Dalam tulisan bertanggal 16 Desember 2024 itu, Assad bersikeras bahwa dia tidak merencanakan pelariannya dan tetap berada di Damaskus hingga 8 Desember dini hari, menangani tanggung jawabnya.
Saat kelompok-kelompok militan memasuki ibu kota Suriah tersebut, dia berkoordinasi dengan "sahabat-sahabat Rusia" untuk mengungsi ke Latakia, sebuah provinsi pesisir di Suriah, dengan tujuan untuk melanjutkan pengarahan operasi militer dari provinsi itu, kata Assad.
Pemimpin kelompok Islamis Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmed al-Sharaa, tiba di Masjid Umayyah, Suriah, Minggu (8/12/2024). Dia sekarang pemimpin de facto Suriah setelah Bashar Al-Assad terjungkal Foto: ABDULAZIZ KETAZ/AFP
Assad mengeklaim bahwa gagasan untuk meminta suaka atau mundur dari jabatannya tidak pernah terbesit sebelumnya. Ia mengatakan satu-satunya opsi bagi dirinya sebelum ini adalah untuk terus berjuang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Assad juga menepis semua anggapan bahwa dia menelantarkan rakyat Suriah, sembari menekankan dia telah menolak berbagai "kesepakatan dan godaan" selama perang saudara yang berlangsung sejak 2011 —yang memicu krisis kemanusiaan di Suriah.