Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pagi di Kecamatan Andir, Kota Bandung, begitu hidup. Toko-toko peralatan camping satu per satu membuka rolling door-nya, mobil pick up mengangkut sayur ke pasar, sirine penanda kedatangan kereta terdengar di kejauhan.
ADVERTISEMENT
Di lintasan flyover Ciroyom, terlihat sejumlah warga tengah berolahraga. Mereka memanfaatkan jalan layang yang belum bisa diakses itu sebagai sarana kebugaran.
Warga terlihat memanfaatkan lintasan flyover Ciroyom untuk berolah raga pada Jumat (9/8). Kegiatan itu menyusul masih ditutupnya lintasan tersebut untuk jalur kendaraan.
Pantauan kumparan di lokasi, warga yang berolah raga ditaksir kebanyakan berusia 30 tahun ke atas. Adapun jenis olah raga yang dilakukan, antara lain, joging, jalan santai, dan senam.
Salah seorang warga, Ahmad Soleh (63 tahun), mengaku dirinya baru mencoba joging di jalan layang yang selesai dibangun pada Mei 2024 lalu itu hari ini. Dia sering lari di GOR Saparua atau Pajajaran, melihat warga lain lalu tertarik mencoba karena jarak yang dekat juga.
ADVERTISEMENT
“Lihat saja, suka banyak. Sekarang hari Jumat, daripada ke Saparua, coba ke sini. Dekat,” ucap dia.
Dia menilai aktivitas kebugaran yang dilakukan warga di sana, sebagai bentuk pemanfaatan flyover Ciroyom. Setidaknya sampai jalan layang itu dibuka.
“Jadi karena belum dibuka senggaknya dimanfaatkan buat olah raga. Saya sendiri yang biasa suka di GOR Pajajaran, Saparua, hari ini kita mencoba enak juga,” ucapnya.
Hal serupa diungkapkan warga lainnya Nonche (38). Dia bersama rekan-rekannya usai melakukan senam saat ditemui di lokasi.
“Intinya, kita memanfaatkan, karena kita kan enggak ada sarana (tempat) olah raga. Ini kan masih belum dibuka kan, enggak ada kendaraan, masih aman, kenapa enggak dipakai buat olah raga saja?” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Mengenai aktivitas warga itu, Kepala Dishub Bandung, Asep Kuswara, mengatakan tak ada masalah dengan hal tersebut. Selagi tidak ada lalu lintas kendaraan yang berjalan di sana.
“Kalau misalnya itu tidak ada lalu lintas, ya sudah, tidak apa-apa. Dimanfaatkan sebelum dipakai jalan,” kata Asep saat dihubungi Jumat (9/8).
“Asal jangan mencelakakan diri sendiri,” imbau dia.
Mengenai kapan flyover Ciroyom beroperasi, Asep menyebut jalan layang itu masih memiliki kekurangan sebelum bisa resmi dibuka. Antara lain terkait perambuan, pemarkaan, dan penerangan yang kewenangannya berada di bawah PJKA
“Sebab peresmian juga harus memenuhi persyaratan layak operasinya,” katanya.
Sebelumnya, diketahui flyover Ciroyom ditutup lantaran alasan pernah terjadi beberapa kecelakaan. Hingga saat ini jalan layang itu masih ditutup untuk dipenuhi sejumlah penunjang keamanan jalan.
ADVERTISEMENT