Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Nasib Jasad ISIS, Dibiarkan Membusuk atau Dikubur Seadanya
15 Oktober 2017 12:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Lalat-lalat berkerumun di tengah tanah berpasir, di antara puing-puing kota Dhuluiyah, Irak. Mereka mengincar sisa-sisa jasad puluhan anggota ISIS yang dibiarkan membusuk sejak pertempuran tahun 2015 di kota itu.
ADVERTISEMENT
Di kota tepi sungai Tigris ini, ISIS baru saja dipukul mundur oleh pasukan militan Sunni Irak. Kepergian ISIS tidak hanya meninggalkan kehancuran, tapi juga bangkai-bangkai manusia.
Sejak koalisi tempur Amerika Serikat melancarkan serangan udara di Irak dan Suriah, sedikitnya 80 ribu anggota ISIS terbunuh. Jumlah ini belum ditambah dari korban serangan pasukan Suriah yang dibantu oleh Rusia.
Warga kota Dhuluiyah kemudian menemui dilema. Apakah mereka harus membiarkan jasad-jasad itu terus membusuk atau menguburnya.
"Mereka seharusnya berakhir di perut anjing-anjing liar. Tapi kami akhirnya mengubur mereka di sini bukan karena kasihan, tapi agar tidak menimbulkan penyakit," kata seorang polisi setempat, Mohammed al-Juburi, kepada AFP, Sabtu (14/10).
Warga mengaku mereka bisa saja membuang jasad-jasad itu ke sungai, tapi urung dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Kami bisa saja membuang mereka ke air, tapi kami sangat cinta sungai ini dan tidak ingin membuat polusi. Masyarakat dan hewan meminum air sungai Tigris," kata Juburi lagi.
Warga akhirnya menggali liang lahat seadanya dengan buldozer. Warga membuang jasad-jasad ISIS itu sekenanya di dalam lubang, tanpa terlebih dulu melalui prosesi ritual pemakaman Islami.
"Kami mengubur mereka dengan buldozer. Mereka bilang akan ke surga untuk menikmati buah-buahan di taman, tapi di sinilah mereka berakhir," ujar seorang petani, Shalan al-Juburi.
Kuburan-kuburan massal ini banyak terdapat di kota-kota Irak, diisi oleh para anggota ISIS. Di Fallujah contohnya, ada ratusan kuburan massal untuk para anggota ISIS yang tewas dalam perang tahun 2014.
Komandan operasi militer di kota Anbar, Mahmoud al-Fellahi, mengatakan seluruh anggota ISIS yang terbunuh akan dikubur di pekuburan massal. Sama halnya di Mosul, seorang komandan senior tentara Irak mengatakan mereka menggunakan alat berat untuk mengubur para anggota ISIS setelah sebelumnya dikumpulkan informasi soal identitas dan kewarganegaraannya.
Sumber militan pro-rezim Bashar al-Assad di Suriah kepada AFP mengatakan, biasanya setelah perang mereda para anggota ISIS yang mereka sebut "anjing-anjing gurun" keluar dari persembunyian untuk mengumpulkan jasad-jasad itu dan menguburkannya.
ADVERTISEMENT
"Anjing-anjing gurun telah menunggu mereka. Ketika pertempuran berakhir, mereka keluar dari tempat persembunyian untuk mengumpulkan jasad-jasad," kata dia.
Untuk anggota ISIS yang namanya dikenal di seluruh dunia, kebanyakan warga dari negara Barat, ISIS akan menguburkan mereka di tempat rahasia, kata peneliti dari lembaga Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman.
Di antara yang dikubur di pemakaman rahasia adalah algojo ISIS asal Inggris, Mohamed Emwazi, yang dikenal dengan julukan "Jihadi John", kepala propaganda ISIS Abu Muhammad al-Adnani, dan pejabat ISIS Omar al-Shishani.
Abdel Rahman mengatakan, tidak pernah ada sejarahnya jasad anggota ISIS dipulangkan ke negara asal mereka.