news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nasib Pengikut Ajaran Hakekok: Masuk ke Pesantren hingga Minta Maaf

15 Maret 2021 8:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penganut ajaran hakekok balakasuta dibawa ke Ponpes Roudotul 'Ulum Cidahu. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penganut ajaran hakekok balakasuta dibawa ke Ponpes Roudotul 'Ulum Cidahu. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Video sejumlah orang melakukan mandi bersama di Pandeglang sempat ramai di media sosial. Pimpinan hakekok balakasuta Arya (52) mengatakan aliran tersebut merupakan amanah dari orang tuanya yang telah meninggal.
ADVERTISEMENT
Arya menyebut, balakasuta merupakan perkumpulan keluarga. Aliran itu digagas oleh ayahnya dan seseorang bernama Abah Edi. Sebelum meninggal, Abah Edi meminta Arya untuk pergi ke Jasinga, Bogor.
"Sebelum Abah Edi meninggal, nyuruh saya ke Jasinga (Bogor) ketemu Hambali. Dari situ saya dan keluarga dipasrahkan ke balakasuta yang berasal dari Gunung Dawu (Bogor)," ujar Arya, Minggu (14/3).
Pengikut balakasuta pernah membuat perjanjian untuk membangkitkan sosok bernama Imam Mahdi pada 2005. Mereka percaya, sosok tersebut bisa memberikan kehidupan yang layak serta keselamatan di dunia dan akhirat.
Akan tetapi, Arya merasa janji tersebut tak kunjung datang. Ia dan sejumlah keluarga belum mendapatkan dari apa yang dijanjikan. Karena itu, ia menuntut kebenaran dari janji tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia melakukan ritual mandi bersama untuk membersihkan diri dari ajaran hakekok balakasuta. Selain itu, ritual tersebut bertepatan dengan masuknya bulan Rajab. Ritual ini sebagai tanda pengikut keluar dari aliran hakekok.
Ilustrasi rawa. Foto: Skitterphoto/Pexels

16 Pengikut Mandi Bareng Hakekok Dimasukkan ke Pesantren Khusus di Pandeglang

Sebanyak 16 orang warga Pandeglang yang menganut aliran hakekok balakasuta akan dimasukkan ke dalam sebuah pesantren khusus untuk meluruskan kembali ke ajaran Islam.
Dari 16 orang itu, mereka nanti akan dipesantrenkan biar sadar. Nanti tempatnya Pemda yang nyiapin," ucap Wakapolres Pandeglang, Kompol Riky Crisma Wardana kepada awak media," Minggu (14/3).
Selain itu, sejumlah pembimbing khusus dari para pemuka agama di Pandeglang akan disiapkan untuk membimbing para penganut aliran hakekok balakasuta tersebut di sebuah pondok pesantren.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pengawasan dan penjagaan ketat akan dilakukan oleh aparat kepolisian di tempat yang akan dijadikan untuk membina para penganut aliran hakekok balakasuta.
"Nanti akan dijaga ketat, 24 jam. Intinya supaya jangan terjadi apa-apa. Komunikasi kita buat satu pintu. Kita tidak mau informasi yang nyebar di masyarakat jadi pemicu hal yang tidak diinginkan," ungkap Riky.
Dipastikan Riky, jika para penganut aliran hakekok balakasuta akan dikembalikan ke lingkungan masyarakat usai menjalani program pembinaan. Namun hal itu akan dilakukan apabila mereka dirasa benar-benar sudah bertobat sesuai syariat Islam.
"Sebelum kembali ke masyarakat, kita bikin testimoni untuk memastikan mereka benar sudah sadar," tandasnya.
Pimpinan aliran Hakekok Balakasuta, A (52). Foto: Dok. Istimewa

Pimpinan Hakekok di Pandeglang Minta Maaf

Sebanyak 16 orang di Pandeglang melakukan ritual mandi bersama pada Kamis (11/3). Aktivitas itu sempat terekam hingga akhirnya viral di media sosial. Pimpinan hakekok balakasuta, Arya (52) minta maaf setelah rekaman tersebut tersebar.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, ritual mandi bersama itu dilakukan untuk keluar dari aliran tersebut. Sebab, Arya terlanjur kecewa dengan janji dari kelompok tersebut yang akan memunculkan sosok Imam Mahdi.
Perjanjian itu dibuat pada 2005 di Bogor. Arya mengaku, sosok tersebut bisa memberikan kekayaan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.
"Selesai dari situ [mandi bersama] langsung saya geser. itu maksudnya saya pengen keluar dari balakasuta segitu doang, pengin kembali yang sekarang islam yang bener," ujar Arya, Minggu (14/3).
Atas hal itu, ia minta maaf. "Bukan direkayasa. Maafkan saya. Sebenar-benarnya, segamblang-gamblangnya saya bercerita," tambahnya.
Ia menambahkan, dari segi ibadah, aliran ini tak ada bedanya dengan Islam. Hanya saja, ada perkumpulan yang dilakukan di Bogor setiap Minggu wage.
Penganut ajaran hakekok balakasuta dibawa ke Ponpes Roudotul 'Ulum Cidahu. Foto: Dok. Istimewa

Motif Pimpinan Hakekok Pandeglang Lakukan Ritual Mandi Bareng

Pimpinan ajaran tersebut, Arya (52) mengakui ia dan 16 orang lainnya melakukan ritual tersebut pada Kamis (11/3). Ritual mandi bersama itu dilakukan di sebuah penampungan air milik PT GAL yang berada di Desa Banyuasih Kecamatan Cigeulis.
ADVERTISEMENT
"Keliatan sama orang lain, sambil ada yang nyorot (merekam video) kali dari jauh. Itu Enggak ketahuan oleh saya," ujar Arya, Minggu (14/3).
Ia mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk keluar dari aliran tersebut. "Selesai dari situ langsung saya geser. itu maksudnya saya pengen keluar dari balakasuta segitu doang," tegasnya.
Yang membuat Arya ingin keluar dari kelompok itu adalah soal janji memunculkan sosok Imam Mahdi. Janji itu disampaikan pada 2005 di Bogor.
Pengikutnya percaya sosok tersebut dapat memberikan kekayaan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.
"Kemarin saya nuntut pengen keluar. Soalnya saya ngambil waktu segitu lamanya. Saya merasa banyak berdosa ke mereka. Cuma yang bisa memaafkan bukan saya," tambahnya.
"Yang ngebersihkan hati mereka, jadi ibaratnya air, gak kekotoran gitu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT