news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Natalius Pigai soal OPM Bunuh Guru di Yahukimo: Masyarakat Harus Dilindungi

23 Maret 2025 23:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri HAM Natalius Pigai di Kampus HKBP Nomensen Medan pada Jumat (14/3). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri HAM Natalius Pigai di Kampus HKBP Nomensen Medan pada Jumat (14/3). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai berbelasungkawa atas meninggalnya seorang guru akibat serangan Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, Jumat (21/3). Sekolah pun turut dibakar oleh Kelompok OPM tersebut.
ADVERTISEMENT
Pigai sudah berkomunikasi dengan Gubernur NTT Melki Lakalena dan otoritas daerah di Provinsi Papua Pegunungan agar memastikan penanganan yang maksimal terhadap para korban.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini dan turut berbelasungkawa dengan keluarga korban atas kejadian di Yahukimo ini," kata Pigai dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (23/3).
"Saya juga sudah berkomunikasi langsung dengan Gubernur NTT serta otoritas di daerah Papua Pegunungan agar memastikan penanganan para korban pasca-kejadian ini dengan baik termasuk yang korban luka agar tertangani dengan maksimal," sambungnya.
Dia juga meminta agar pemerintah memastikan dengan lebih baik lagi upaya perlindungan terhadap masyarakat sipil sehingga tidak ada lagi kejadian serupa terulang.
"Masyarakat sipil bagaimana pun harus dilindungi utamanya di daerah-daerah rawan yang ada, seperti Yahukimo ini," lanjutnya.
Polri dan TNI mengevakuasi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua. Foto: Dok. Humas Polri
Dalam insiden tersebut, sepuluh orang menjadi korban. Mayoritas adalah tenaga pendidik dan medis yang sedang bertugas di wilayah pedalaman Papua.
ADVERTISEMENT
Satu orang meninggal dunia, empat mengalami luka ringan, dan tiga lainnya luka berat. Sementara dua korban lainnya berada dalam kondisi aman dan memilih tetap tinggal di Yahukimo.
Korban meninggal dunia adalah Rosalina Rerek Sogen, seorang guru asal Suku Flores. Ia dan korban lainnya merupakan bagian dari tenaga pendidik dan kesehatan yang ditugaskan untuk melayani masyarakat di daerah terpencil.
Para korban kini sudah dievakuasi oleh TNI dan Polri.