Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Nathaniel Veltman, Kurir Telur Penabrak Keluarga Muslim Kanada
11 Juni 2021 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Enam orang tewas akibat ditabrak oleh Veltman dengan menggunakan truk pickup. Tindakan ini dianggap dilakukan atas unsur kesengajaan yang didasari kebencian terhadap umat Islam.
Ketika ditangkap, Veltman disebut menggunakan sebuah baju zirah. Ia ditangkap sekitar 7 km dari lokasi kejadian. Kini, ia dijatuhi empat dakwaan pembunuhan tingkat satu dan satu dakwaan percobaan pembunuhan.
Siapakah Nathaniel Veltman?
Veltman adalah seorang pemuda berusia 20 tahun yang tinggal di apartemen Covent Market Place di jantung Kota London, Provinsi Ontario, Kanada.
Tetangga Veltman mengenal dirinya sebagai seseorang yang gemar bermain video game hingga larut malam dengan volume yang keras, seperti dikutip dari London Free Press, dilansir Reuters.
Dikutip dari CTV, Veltman bekerja sebagai pekerja paruh waktu di sebuah perusahaan pengemasan telur ayam bernama Gray Ridge Egg Farms, berlokasi di Strathroy, Ontario. Di sana, Veltman merupakan seorang kurir.
Dalam pernyataan yang dirilis di situs resmi perusahaan, CEO Gray Ridge Eggs, William H. Gray, mengatakan bahwa pihak perusahaan terkejut dan sedih mendengar salah satu karyawannya menjadi terdakwa kasus pembunuhan.
ADVERTISEMENT
“Kami bersatu bersama komunitas Kanada dalam mengecam keras serangan keji tersebut, dan kami menyampaikan simpati sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan dan juga kepada masyarakat Muslim,” lanjut Gray.
Hingga kini, belum ditemukan adanya keterkaitan Veltman dengan kelompok pembenci Islam atau kelompok diskriminatif lainnya.
Datang dari Keluarga Broken Home
Dikutip dari The Canadian Press, orang tua Veltman melayangkan gugatan cerai pada tahun 2016 lalu. Berkas persidangan menunjukkan Veltman sangat terpukul dengan perpisahan kedua orang tuanya.
Saat itu, Veltman masih berusia 15 tahun. Veltman merupakan anak tertua dari enam bersaudara dan dulunya menjalani homeschool bersama saudari kembarnya.
Veltman tampak sepenuhnya menyalahkan sang ibu, Alysia Bisset, atas perceraian tersebut.
Dalam berkas persidangan, Bisset menuliskan: “Nathan [panggilan Veltman] sangat agresif dan argumentatif terhadap saya, bahkan hingga terus mengikuti gerak-gerik saya di rumah, sehingga saya harus mengunci diri saya di dalam kamar.”
Bisset mengatakan, Veltman berhenti menuruti aturan-aturan dari orang tuanya sekitar waktu perceraian tersebut.
ADVERTISEMENT
Ayah Veltman, Mark Veltman, mengatakan bahwa ia tak bisa disalahkan atas kemarahan sang putra sulung.
Menurutnya, kemarahan Veltman disebabkan oleh upaya Bisset dalam mencegah dirinya berkomunikasi dengan Mark.
Pada usia 16 tahun, Mark keluar dari rumah dan tinggal di apartemen bersama teman-temannya.
Kemudian, berkas pengadilan menunjukkan bahwa Veltman pada usia 17 tahun mengambil langkah “Pelepasan atas Pengawasan Orang Tua.” Langkah ini dianggap jarang sekali diambil oleh anak-anak di bawah umur.
Dalam Undang-undang Reformasi Hukum Anak Kanada Bab 65, anak di bawah umur yang berusia 16 tahun ke atas bisa memilih untuk melepaskan diri dari kendali dan pengawasan orang tua.
Berarti, mereka bisa memilih untuk keluar dari rumah mereka sebelum usia dewasa tanpa perlu izin orang tua atau pengadilan.
ADVERTISEMENT