Negara-negara Eropa Minta Izin Jerman untuk Kirim Tank Leopard ke Ukraina

23 Januari 2023 18:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit Ukraina mengevakuasi tank yang rusak di kota Bakhmut Ukraina, Jumat (20/1/2023). Foto: Oleksandr Ratushniak/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit Ukraina mengevakuasi tank yang rusak di kota Bakhmut Ukraina, Jumat (20/1/2023). Foto: Oleksandr Ratushniak/Reuters
ADVERTISEMENT
Para menteri luar negeri negara-negara Eropa menekan Jerman agar mengizinkan mereka mengirimkan tank Leopard buatannya ke Ukraina dalam pertemuan di Brussel pada Senin (23/1).
ADVERTISEMENT
Pekan lalu, negara-negara Barat gagal mencapai kesepakatan untuk menyumbangkan tank tempur berat ini ke Ukraina ketika mereka menjanjikan dukungan tambahan senilai miliaran dolar dalam pertemuan di pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Jerman.
Secara teknis, mereka memerlukan persetujuan Jerman yang merupakan produsen tank Leopard 2. Tank yang digunakan tentara di seluruh Eropa ini dianggap paling cocok untuk Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, juga telah mengkritik Jerman lantaran menolak untuk memasok tank Leopard kecuali AS memberikan tank Abrams yang lebih canggih untuk Ukraina.
Uni Eropa (UE) sedang mempertimbangkan untuk menyalurkan tahap baru bantuan militer senilai EUR 500 juta (Rp 8 triliun).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat menghadiri konferensi pers, di Kiev, Ukraina, Jumat (8/4/2022). Foto: Janis Laizans/REUTERS
Kepala kebijakan luar negeri UE, Josep Borrell, berharap negara-negara anggota akan menyetujui bantuan tersebut pada Senin (23/1).
ADVERTISEMENT
Borrell mengaku tidak bisa memprediksi hasil dari pertemuan itu.
Kendati demikian, Jerman tampaknya mulai mengubah sikapnya atas pengiriman semacam ini oleh sekutu. Perubahan ini tercermin dalam pernyataan Menlu Jerman, Annalena Baerbock, pada Minggu (22/1).
Baerbock menerangkan, Jerman tidak akan menghalangi bila Polandia ingin menyediakan tank tersebut untuk Ukraina.
Sesampainya di pertemuan terbaru, Baerbock menolak untuk menguraikan komentar itu secara rinci. Pun Baerbock tidak menyebut apakah dia berbicara atas nama seluruh pemerintah Jerman.
Tetapi, dia menggarisbawahi pentingnya "melakukan semua yang kami bisa untuk mempertahankan Ukraina."
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock hadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 8 Juli 2022. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Partai Demokrat Sosial kiri-tengah Kanselir Jerman, Olaf Scholz, berpendapat bahwa Barat harus menghindari gerakan tiba-tiba yang dapat meningkatkan agresi Rusia di Ukraina.
Namun, sejumlah sekutu menolak posisi ini. Mereka mengatakan, Rusia sudah berkomitmen penuh untuk menyerang Ukraina.
ADVERTISEMENT
"Pada titik ini tidak ada argumen yang bagus mengapa tank tempur tidak dapat disediakan [untuk Ukraina]," ujar Menlu Latvia, Edgars Rinkevics, dikutip dari Reuters, Senin (23/1).
"Argumen eskalasi tidak berhasil, karena Rusia terus melakukan eskalasi," lanjut dia.
Menlu Lithuania, Gabrielius Landsbergis, menegaskan bahwa pengiriman tank tidak boleh tertunda bahan untuk sehari lagi.
Menlu Estonia, Urmas Reinsalu, menyebut Jerman memiliki tanggung jawab khusus untuk membantu Ukraina sebagai "mesin Eropa."
Menlu Luksemburg, Jean Asselborn, turut meyakini bahwa Rusia dapat memenangkan perang tersebut bila Eropa tidak membantu dengan memenuhi kebutuhan Ukraina.