Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Dimulai saat Korban Jiwa Perang Tembus 40 Ribu

16 Agustus 2024 10:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur CIA, William Burns. Foto: Al Drago/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Direktur CIA, William Burns. Foto: Al Drago/AFP
ADVERTISEMENT
Para mediator internasional mengajukan tawaran baru pada Kamis (16/8) untuk mendorong Israel dan Hamas menuju gencatan senjata. Perang yang telah berlangsung selama 10 bulan itu kini telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang di Gaza.
ADVERTISEMENT
Perundingan yang digelar di ibu kota Qatar, Doha, bersamaan dengan berbagai upaya diplomatik internasional untuk mencegah eskalasi sejak terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Delegasi Israel dan Direktur Badan Intelijen Pusat AS William Burns turut pula menghadiri perundingan di Doha.
Namun, Hamas tidak mengambil bagian secara langsung. Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan kelompok itu akan bergabung dalam perundingan tidak langsung jika Israel membuat komitmen baru.
Dikutip dari AFP, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengatakan bahwa perundingan ini adalah awal yang menjanjikan. Meskipun ia juga mengakui masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby. Foto: Mandel Ngan/AFP
Hamas menuntut rencana gencatan senjata dan pertukaran tahanan-sandera seperti proposal yang ditetapkan Presiden AS Joe Biden pada 31 Mei.
ADVERTISEMENT
Menurut pejabat Hamas Hossam Badran, kesepakatan gencatan senjata harus mengarah pada penarikan total pasukan Israel dari Gaza.
“Setiap kesepakatan harus mencapai gencatan senjata yang komprehensif, penarikan penuh (Israel) dari Gaza, (dan) pemulangan para pengungsi," tulis pernyataan Badran, seperti dikutip dari AFP.
Ia menambahkan, sejauh ini tidak ada hal baru dari penawaran Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasukannya harus tetap mengendalikan perbatasan Gaza dengan Mesir untuk menggagalkan pergerakan senjata ke wilayah tersebut.
Pembicaraan terus berlanjut karena Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas di wilayah Palestina telah mencapai 40.005 jiwa.
Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur umum, di tengah krisis kelaparan akibat konflik antara Israel dan Hamas yang terus berlanjut di Jalur Gaza utara, Kamis (15/8/2024). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
"Mengingat jumlah orang yang masih belum diketahui keberadaannya, yang mungkin terjebak atau tewas di bawah reruntuhan, jumlah ini mungkin, jika ada, masih kurang dari jumlah sebenarnya," kata juru bicara kepala PBB, Antonio Guterres.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah alasan lain mengapa kita perlu melakukan gencatan senjata sekarang, serta pembebasan semua sandera dan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan,” tambahnya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan penghitungan tersebut mencakup 40 kematian dalam 24 jam sebelumnya.
Di sisi lain, militer Israel mengeklaim telah menewaskan lebih dari 17.000 militan Palestina di Gaza sejak 7 Oktober.