Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Nelayan Diduga Leptospirosis, Kotoran Tikus & Anjing di KM Sri Mariana Diperiksa
8 Agustus 2024 21:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Pelabuhan Kelas 1 Banten mengirimkan sampel kotoran tikus dan kotoran anjing yang ditemukan di dalam kapal KM Sri Mariana guna mencari penyebab tewasnya 6 nelayan di kapal tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu dilakukan guna memastikan penyakit yang menyerang para nelayan KM Sri Mariana, termasuk memastikan apakah para korban terserang penyakit leptospirosis atau tidak.
"Kita sudah mengambil kotoran tikus maupun kotoran anjing yang ada di kapal tersebut. Kita periksa, mudah-mudahan dalam Minggu ini sudah keluar hasilnya," kata Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Pelabuhan Kelas 1 Banten, Resi Arisandi, Kamis (8/8).
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini bisa menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Tikus dan anjing merupakan hewan yang bisa jadi perantara penyebaran leptospirosis.
Resi menuturkan pihaknya menemukan adanya kotoran tikus dan kotoran anjing di dalam kapal. Meski begitu kepastian soal leptospirosis masih harus menunggu hasil laboratorium.
ADVERTISEMENT
"Semua masih kita periksa, semua gejala kan kita perhatikan dari berbagai macam penyakit yang menular, tanda-tandanya sama, tapi punya ciri khas. Namun kita masih menunggu hasil lab," ungkapnya.
Sebelumnya, sebanyak 6 nelayan KM Sri Mariana ditemukan tewas secara misterius pada Minggu (4/8) lalu. Bahkan, sebanyak 14 nelayan lainnya turut dievakuasi ke RSKM Kota Cilegon lantaran mengeluh sakit.
Rata-rata, para nelayan baik yang tewas maupun yang harus menjalani perawatan di RSKM Kota Cilegon dikabarkan mengeluhkan sakit yang sama, yakni nyeri di bagian kaki dan sesak di bagian dada.