Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Nelayan Sorong yang Tak Lagi Sulit Menangkap Ikan
5 Desember 2017 19:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen Perikanan Tangkap (DJPT) hari ini menyerahkan bantuan kepada nelayan Sorong di Papua Barat. Bantuan tersebut antara lain berupa 12 unit kapal perikanan beserta alat penangkapan ikan ramah lingkungan, 3.982 kartu asuransi nelayan yang diserahkan simbolis kepada 9 orang, klaim asuransi kepada 2 nelayan, serta permodalan nelayan bekerja sama dengan BRI senilai Rp 14,87 miliar yang diserahkan simbolis kepada 5 kreditur.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, diserahkan pula 7 paket sarana budi daya untuk pembudidaya ikan di Papua Barat senilai Rp 770 juta, bantuan budi daya ikan sistem bioflok untuk 3 kelompok senilai Rp 1,2 miliar, dan bantuan unit pembenihan rakyat untuk 1 kelompok senilai Rp 500 juta.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Michael Wattimena yang hadir pada acara tersebut menyampaikan apresiasinya kepada DJPT KKP. Dia berharap agar bantuan tersebut dijadikan motivasi bagi nelayan untuk meningkatkan usaha perikanan tangkap secara berkelanjutan. Menurut dia, berbagai kebijakan yang dibuat oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sudah memberikan dampak positif bagi nelayan.
"Dengan keberhasilan kebijakan Ibu Menteri maka para nelayan kini tidak lagi sulit untuk menangkap ikan, tidak perlu jauh-jauh dari pantai untuk menangkap ikan karena kini ikan berlimpah," ujarnya saat ditemui di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sorong, Papua Barat, Selasa (5/12).
Tidak hanya itu, menurut laporan yang dia terima, Indonesia kini kembali menjadi pemain utama bisnis perikanan khususnya di kawasan Asia Tenggara. Indonesia berhasil mengalahkan Thailand, Vietnam dan Filipina.
ADVERTISEMENT
"Selama ini pelaku bisnis di Amerika dan dunia menyampaikan kepada kami bahwa dulunya menganggap bahwa sumber ikan itu berasal Filipina, Thailand, Vietnam atau Singapura. Tetapi setelah Indonesia melakukan moratorium dan penembakan terhadap illegal fishing, maka dunia internasional baru tahu bahwa sumber ikan itu beradal dari perairan Indonesia," ungkapnya.
Pernyataan Wattimena tentang makin banyaknya ikan diamini nelayan Sorong. Salah satunya dilontarkan Johannes, nelayan eks PT Usaha Mina.
“Pemerintah sudah memiliki aturan untuk mengawasi laut. Saya lihat sendiri ikan kini banyak. Kami sangat senang diberikan bantuan karena nelayan macam-macam, bantuan itu diharapkan tidak hanya untuk nelayan pesisir, tetapi juga nelayan teritorial,” timpal Johannes.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat Jack Sawaki mengatakan, tanah Papua telah dianugerahkan Tuhan dengan sumber daya ikan yang melimpah. Namun, anugerah itu belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat. Ia berharap bantuan KKP bisa mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan yang ada secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
“Diharapkan segala bantuan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh stakeholder, oleh karenanya harus didukung oleh semua pihak. Mari membangun dengan hati, mempersatukan dengan kasih. Kita bangun Papua Barat yang aman, sejahtera, dan bermartabat,” tuturnya.