“Teman-teman yang overweight dari bajunya keluar air. Sepatu bot tergenang keringat. Kami sempat pakai pampers [untuk menahan ke toilet] juga karena dulu hazmat susah didapat,” kata Astri, seorang relawan perawat RS di Jakarta Timur. Namun, bagi Astri dan rekan-rekannya, kenyamanan adalah urusan kesekian. Yang terpenting ialah nyawa para pasien COVID-19 .
Dedikasi dan pengorbanan itu dibayar dengan insentif yang selalu terlambat.
“Menjadi relawan juga merupakan tuntutan hidup buat saya. Setelah resign dari RS sebelumnya, saya menjadi relawan di sini untuk membantu suami yang pemasukannya berkurang selama pandemi. Kami punya dua anak. Saat saya menjadi relawan, anak saya baru berusia 4 bulan,” kata Astri.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814