Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Nestapa Ponpes Miftahul Khoirot di Karawang: Alami Kebakaran; 8 Santri Meninggal
23 Februari 2022 7:23 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoirot di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang , Jabar, terbakar pada Senin (21/2) siang. Si jago merah melalap sejumlah bagian dari bangunan ponpes. Korban jiwa tak terelakkan.
ADVERTISEMENT
Dugaan sementara kebakaran tersebut dikarenakan korsleting listrik. Namun demikian, pihak kepolisian tengah mendalami mengenai hal tersebut, untuk mengetahui penyebab pasti.
Delapan Santri Meninggal Dunia
Delapan orang santri meninggal dunia dalam peristiwa tragis tersebut. Sementara tiga santri lainnya mengalami luka bakar sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menuturkan saat ini pihaknya petugas masih mendalami penyebab kebakaran. Olah tempat kejadian perkara (TKP) telah dilakukan.
"Kami sudah olah TKP. Korban meninggal dunia ada delapan orang," kata Aldi saat ditemui di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Senin (21/2) kemarin.
Informasi awal yang berhasil dikumpulkan petugas, peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar jam satu siang.
"Korban yang selamat melihat percikan api di kamar mereka, dari kipas angin. Percikan api dari kipas angin ini mengenai kasur, kemudian menyebabkan kebakaran," kata Aldi.
ADVERTISEMENT
Api dengan cepat membesar di lantai dua pondok pesantren lantaran material bangunan di lantai dua didominasi kayu. "Delapan korban meninggal dunia ini sedang istirahat siang," sambung Aldi.
Identitas Korban
Dari hasil identifikasi korban, berikut identitasnya:
Meninggal saat Belajar Al-Quran
Kepala Kemenag (Kementerian Agama) Karawang Dadang Ramdani menuturkan, 8 santri yang meninggal dunia itu dalam keadaan husnul khatimah atau meninggal dalam keadaan baik.
"Mereka meninggal dunia saat sedang belajar menghafal. Insya Allah syahid," katanya saat ditemui di ruangannya, Selasa (22/2).
ADVERTISEMENT
Dadang menambahkan, pesantren Miftahul Khoirut merupakan pesantren salafi atau tradisional yang khusus mendidik santri-santrinya menjadi penghafal Al-Quran.
Saat ini terdapat total 487 santri yang menempuh pendidikan di sana. Sebagian besar berasal dari Kabupaten Karawang, sisanya berasal dari wilayah tetangga seperti Subang dan Purwakarta.
"Dari 487 santri, 456 santri tinggal atau mukim di pesantren. Sedangkan 31 lainnya pulang pergi," sambungnya.
Cerita Saksi saat Kebakaran
Hilman Faqih (22) menceritakan kondisi saat ponpes terbakar. Dia merupakan salah satu warga yang turut memadamkan api.
Pada awalnya, Himan mendapatkan kabar terkait kebakaran dari seorang kawan sehabis salat zuhur. Tak pikir panjang, dia langsung bergegas datang ke lokasi yang juga dekat dengan rumahnya.
Api belum besar saat Hilman tiba di lokasi. Namun kepulan asap sudah terlihat di lantai dua ponpes tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya langsung cari pertolongan, pinjam alat pemadam api ke pom bensin di sana," kata dia sambil menunjuk arah ke SPBU yang tidak jauh dari lokasi kejadian, Senin (21/2).
Butuh waktu kira-kira 20 menit bagi Hilman untuk menuju SPBU, meminta izin meminjam alat pemadam api sekaligus mempelajari cara pakainya, dan kembali ke lokasi kebakaran.
Sekembalinya ia ke lokasi kebakaran, api sudah membesar. Ia melihat para santri berlarian menyelamatkan diri. Sebagian dari mereka membawa keluar barang-barang berharga.
"Kita tidak tahu di atas (lantai dua) ada orang. Yang kita tahu santri sudah menyelamatkan diri. Tahunya pas api sudah padam, naik ke atas, ternyata di atas ada korban," kata Hilman.
"Baru tahu ada korban. Sudah meninggal dunia. Tangga ikut terbakar, jadi tidak bisa keluar," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Kini insiden kebakaran tersebut tengah didalami oleh pihak kepolisian.