Netanyahu Amankan Mayoritas Kursi di Parlemen Israel

4 November 2022 3:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala oposisi Benjamin Netanyahu bereaksi setelah pemungutan suara untuk koalisi baru di Knesset, parlemen Israel, di Yerusalem, Minggu (13/6). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kepala oposisi Benjamin Netanyahu bereaksi setelah pemungutan suara untuk koalisi baru di Knesset, parlemen Israel, di Yerusalem, Minggu (13/6). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sekutu dari sayap kanan mengamankan mayoritas kursi di parlemen setelah pemilihan yang dilakukan sejak dua hari lalu. Hal tersebut dikatakan oleh Komisi Pemilihan Israel pada Kamis (3/11).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, menurut Komisi Pemilihan Israel, Netanyahu bersama Partai Likud berhasil mengamankan 32 kursi di parlemen, 18 kursi untuk Partai Ultra-Ortodoks, dan 14 kursi yang berasal dari aliansi sayap kanan.
Dengan demikian, blok sayap kanan yang dipimpin Netanyahu berhasil mengamankan 64 dari 120 kursi di parlemen. Artinya, Netanyahu berhasil merebut kembali mayoritas kursi di Knesset atau parlemen Israel.
Sementara blok oposisi dari PM Yair Lapid yang berhaluan tengah memenangkan 51 kursi. Untuk mengamankan kemenangan, Netanyahu mengandalkan dukungan sekutu sayap kanan sekaligus politikus garis keras yang membenci Palestina, Itamar Ben-Gvir.
Pemilu Israel kelima dalam waktu kurang dari empat tahun ini membuat marah banyak warga. Namun di sisi lain, jumlah partisipasi warga dalam pemilu menjadi yang tertinggi sejak 1999.
ADVERTISEMENT
Netanyahu pertama kali jadi PM Israel pada 1996-1999. Ia kembali terpilih pada 2009 dan memerintah selama 12 tahun berturut-turut hingga 2021.
Namun, rekor kepemimpinannya selama 12 tahun berakhir pada Juni 2021, ketika Yair Lapid yang berhaluan tengah dan mitra koalisinya Naftali Bennett berhasil menyatukan aliansi yang mencakup partai Arab untuk pertama kalinya.