Netanyahu Ancam Warga Lebanon: Akan Hancurkan Lebanon seperti Gaza

9 Oktober 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Abir SULTAN / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Abir SULTAN / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam warga Lebanon bahwa ia bisa saja membuat negara itu menderita seperti Gaza jika tak 'membebaskan negara mereka' dari Hizbullah.
ADVERTISEMENT
"Kalian punya kesempatan menyelamatkan Lebanon, sebelum jatuh kehancuran dan penderitaan yang panjang, seperti yang kita lihat di Gaza," kata Netanyahu dalam sebuah video yang ditujukan bagi masyarakat Lebanon, dikutip dari AFP, Rabu (9/10).
"Saya sampaikan sekali lagi, untuk masyarakat Lebanon, bebaskan negaramu dari Hizbullah, agar perang ini berakhir. Anda berdiri pada persimpangan, berdirilah, dan rebut kembali negara Anda," ujar pemimpin negara Zionis ini.
Peta Palestina, Lebanon, dan Israel. Foto: Dimitrios Karamitros/Shutterstock
Netanyahu beralasan, jika masyarakat Lebanon tak mengindahkan ancamannya, Hizbullah akan terus menyerang Israel dari kawasan padat penduduk. Dengan demikian, keselamatan mereka pun terancam dengan serangan Israel.
"Mereka (Hizbullah) tak peduli jika Lebanon terseret di perang yang lebih luas," tuding Netanyahu yang coba diseret ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang ini.
ADVERTISEMENT

Pemimpin Hizbullah Tewas

Sementara itu, Netanyahu mengeklaim militer Israel telah menewaskan milisi Hizbullah yang mereka sebut sebagai 'teroris'. Termasuk Hasan Nasrallah dan para penggantinya.
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan sebuah lingkungan di pinggiran selatan Beirut, Minggu (6/10/2024). Foto: AFP
Pejabat senior Hizbullah menyebut, pada Sabtu kemarin mereka kehilangan kontak dengan Hashem Safieddine, yang digadang-gadang sebagai pemimpin Hizbullah pengganti Nasrallah.
Jubir militer Israel (IDF), Laksamana Muda David Hagari, menyebut, Safieddine berada di markas Beirut saat Israel melancarkan serangan pada ke sana.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memberi isyarat saat berpidato dalam rapat umum "ilahi" besar-besaran di pinggiran selatan Beirut. Foto: Anwar Amro/AFP
"Kami menyerang markas Hizbullah di Dahiyeh, Beirut, dan kami tahu Safieddine ada di situ. Hasil serangan masih kami periksa, Hizbullah sendiri menyembunyikan detail kerusakan serangan itu," ucap Hagari.
Hingga saat ini, Israel masih terus membombardir kawasan penduduk di Beirut dengan serangan udara berkelanjutan, menyasar para pemimpin Hizbullah, instalasi militer dan tempat penyimpangan senjata.
Tenda darurat yang didirikan warga Lebanon yang mengungsi di sebuah pantai di Beirut, Lebanon, Selasa (1/10/2024). Foto: Louisa Gouliamaki/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sementara pada Selasa (8/10), Menhan Israel Yoav Gallant menyebut Hizbullah sudah 'babak belur dan hancur' akibat serangan udara berkelanjutan.
Hizbullah adalah kelompok perjuangan yang didirikan pada 1982 untuk melawan invasi Israel terhadap Lebanon. Seiring waktu, kelompok berpaham Syiah yang didukung Iran ini menjadi faksi politik berpengaruh di Lebanon.
Saat Israel membombardir Gaza dengan brutal sejak 7 Oktober 2023, Hizbullah mendukung Hamas — faksi berkuasa di Gaza. Dukungan itu berupa meluncurkan roket-roket ke wilayah Israel. Inilah yang membuat Israel geram karena penduduknya terpaksa harus mengungsi.