Netanyahu: Gencatan Senjata di Gaza Bersifat Sementara

19 Januari 2025 10:20 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam sebuah konferensi pers di Yerusalem pada 9 Desember 2024. Foto: Maya Alleruzzo/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam sebuah konferensi pers di Yerusalem pada 9 Desember 2024. Foto: Maya Alleruzzo/AFP
ADVERTISEMENT
Gencatan senjata di Gaza sudah dimulai pada Minggu (19/1) pagi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan gencatan senjata itu hanya bersifat sementara.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Aljazeera, Netanyahu mengatakan bahwa ia mendapat dukungan dari pemerintahan AS soal ini. Baik pemerintahan Joe Biden maupun Presiden Terpilih Donald Trump.
"Pertempuran di Gaza berlanjut jika perundingan untuk tahap kedua tidak berjalan sesuai rencana," demikian pernyataan Netanyahu.
Pasukan Israel sudah mulai perlahan meninggalkan Rafah. Mereka menuju Philadelphi di perbatasan Gaza dan Mesir.
Sementara pengungsi Palestina di Gaza juga sudah mengemas sisa barang-barang mereka. Mereka berharap dapat kembali ke lingkungan mereka dengan adanya gencatan senjata.
Seorang gadis Palestina memegang kacamata di tangannya saat dia berdiri di tengah-tengah kerusakan tenda usai serangan Israel terhadap kamp pengungsian sementara di Mawasi Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Kamis (2/1/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Otoritas Palestina (PA) siap untuk memikul “tanggung jawab penuh” di Gaza pasca perang.
Hal ini disampaikan Abbas dalam pernyataan pertamanya semenjak kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diumumkan.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah Palestina, di bawah kepemimpinan Presiden Abbas, telah menyelesaikan segala persiapan untuk memikul tanggung jawab penuh di Gaza,” katanya dalam pernyataan kepresidenan pada Jumat (17/1).
Tanggung jawab itu termasuk mengembalikan mereka yang mengungsi ke rumah masing-masing, menyediakan layanan dasar, dan pengelolaan serta rekonstruksi di wilayah yang dilanda perang.