Netanyahu: Israel Tetap Akan Musnahkan Hamas Apa pun Rencana Gencatan Senjata

8 Juli 2024 10:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: RONEN ZVULUN / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: RONEN ZVULUN / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan apa pun kesepakatan gencatan senjata di Gaza tetap harus memungkinkan negaranya melanjutkan pertempuran hingga tujuan mereka tercapai. Hal itu disampaikannya saat membahas tawaran proposal AS untuk mengakhiri perang, Minggu (7/7).
ADVERTISEMENT
Lima hari setelah Hamas menerima rencana tersebut, dua pejabatnya mengatakan sedang menunggu tanggapan Israel terhadap usulan terbaru.
Netanyahu akan mengadakan konsultasi pada Minggu malam untuk meninjau rencana tiga fase yang dipresentasikan Presiden AS Joe Biden pada Mei lalu dan dimediasi oleh Qatar dan Mesir.
Hal tersebut bertujuan untuk mengakhiri perang dan membebaskan sekitar 120 sandera Israel yang ditahan di Gaza.
Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan (3/6/2024). Foto: Mohammed Salem / REUTERS
Hamas telah membatalkan tuntutan utama yang meminta Israel terlebih dahulu berkomitmen pada gencatan senjata permanen sebelum menandatangani perjanjian.
“Sebaliknya, Hamas membuka negosiasi untuk mencapai tujuan tersebut selama enam minggu fase pertama,” kata sumber anonim Hamas kepada Reuters pada Sabtu (6/7).
Kerabat dan pendukung sandera yang ditawan oleh militan Palestina di Gaza selama serangan 7 Oktober, memegang spanduk dan mengibarkan bendera nasional selama demonstrasi yang menyerukan pembebasan mereka, di kota Israel Tel Aviv pada (6/5/2024). Foto: JACK GUEZ / AFP
Namun, Netanyahu tetap bersikeras melanjutkan pertempuran. Menurutnya kesepakatan apa pun tak boleh menghalangi Israel mencapai tujuan perang. Tujuan yang dimaksud ialah penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, serta pengembalian sandera.
ADVERTISEMENT
“Rencana yang telah disetujui oleh Israel dan disambut baik oleh Presiden Biden akan memungkinkan Israel memulangkan sandera tanpa melanggar tujuan perang lainnya,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari Reuters.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, memamerkan rudal terbaru dan mengirim pesan ke Israel dalam video yang dirilis 8 Desember 2023. Foto: Brigade Al-Qassam
Kesepakatan itu juga harus melarang penyelundupan senjata ke Hamas melalui perbatasan Gaza-Mesir dan tidak mengizinkan ribuan militan bersenjata kembali ke Gaza utara.
Direktur Badan Intelijen Pusat AS, William Burns, akan bertemu dengan perdana menteri Qatar dan kepala intelijen Israel dan Mesir pada Rabu (10/7) di Doha.
Menurut laporan TV Al Qahera News Mesir, Burns juga diperkirakan akan mengunjungi Kairo minggu ini, bersama dengan delegasi Israel.
Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Al Shati di Kota Gaza, Sabtu (22/6/2024). Foto: Ayman Al Hassi/REUTERS
Di sisi lain, pertempuran di Gaza tak ada henti-hentinya. Militer Israel memperbarui perintah bagi warga dan keluarga pengungsi di beberapa distrik di Kota Gaza untuk meninggalkan rumah mereka.
ADVERTISEMENT
Beberapa warga dikepung suara tembakan tank dan tembakan drone Israel. Beberapa berhasil melarikan diri dan ada pula yang terjebak di rumah.
“Ini keenam kalinya kami mengungsi, kami tidak tahu harus ke mana. Jujur saja saya tidak tahu. Saya punya gedung tiga lantai dan sekarang kena, saya baru dapat kabar, " kata seorang perempuan kepada Reuters.
“Suami saya diamputasi dan dia terjebak di Shejaiya. Kami belum mendengar kabar tentang dia,” tambahnya.
Kerabat dan pendukung sandera yang ditawan oleh militan Palestina di Gaza selama serangan 7 Oktober, memegang spanduk dan mengibarkan bendera nasional selama demonstrasi yang menyerukan pembebasan mereka, di kota Israel Tel Aviv pada (6/5/2024). Foto: JACK GUEZ / AFP
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel terhadap rumah di Jabalia, tepi utara Jalur Gaza, telah menewaskan sedikitnya 10 orang. Sejumlah warga terluka dan lainnya masih hilang.
Perundingan terbaru dilakukan setelah serentetan kegagalan untuk mencapai gencatan senjata selama berbulan-bulan. Beberapa kali pertemuan tidak menghasilkan apa-apa meski Washington mengatakan kesepakatan telah tercapai.
ADVERTISEMENT
Seorang pejabat Palestina yang dekat dengan perundingan tersebut mengatakan usulan dapat menghasilkan kesepakatan jika diterima oleh Israel dan pihaknya mau mengakhiri perang.
“Kami telah menyerahkan tanggapan kami kepada mediator dan menunggu untuk mendengar tanggapan pendudukan,” kata salah satu pejabat Hamas kepada Reuters.
Pejabat Palestina lainnya mengetahui perundingan gencatan senjata dan mengatakan Israel sedang melakukan pembicaraan dengan Qatar. Tanggapannya diperkirakan akan muncul dalam beberapa hari.