Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Netanyahu Minta Tambah Tekanan ke Hamas, 92 Warga Gaza Tewas dalam 2 Hari
20 April 2025 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan militer untuk meningkatkan tekanan terhadap Hamas, setelah kelompok tersebut menolak proposal terbaru Israel untuk gencatan senjata sementara.
ADVERTISEMENT
Hamas mengajukan syarat balasan berupa penghentian total perang dan penarikan penuh pasukan Israel, sebagai imbalan atas pembebasan seluruh sandera.
“Perang ini datang dengan harga yang mahal, tetapi kami tidak punya pilihan selain terus berjuang demi keberadaan kami, sampai menang,” kata Netanyahu dalam pidato televisi pada Sabtu (19/4) malam.
Dua hari serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 92 orang dan melukai 219 lainnya.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, puluhan warga lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan, sementara banyak area terdampak belum dapat dijangkau oleh tim penyelamat.
Di antara korban terdapat 15 anak-anak yang terkena serangan saat berada di tenda-tenda pengungsian di Khan Younis.
Di Rafah, satu ibu dan anak perempuannya tewas bersama dua korban lain, menurut laporan dari Rumah Sakit Eropa.
ADVERTISEMENT
“Bagi sebagian besar warga sipil, malam hari adalah saat yang menyakitkan,” lapor Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera dari Gaza tengah, Sabtu (19/4).
“Tak ada tempat yang aman — rumah, tenda, atau kamp pengungsian,” tambahnya.
Blokade Bantuan, Kelaparan Meningkat
Sejak 2 Maret silam, Israel memblokir masuknya bahan makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Sikap itu melanggar perintah Mahkamah Internasional (ICJ) yang menyerukan pembukaan akses. Akibatnya, krisis pangan kian memburuk di tengah serangan yang terus berlangsung.
“Anak-anak kini makan kurang dari satu kali sehari dan kesulitan mencari makanan berikutnya,” kata Bushra Khalidi dari Oxfam.
“Malnutrisi dan kelaparan terjadi di banyak wilayah.”
Upaya mediasi Mesir untuk menghidupkan kembali gencatan senjata masih menemui jalan buntu.
ADVERTISEMENT
Israel sebelumnya mengusulkan jeda pertempuran selama 45 hari dengan syarat Hamas membebaskan 10 tawanan dan melucuti senjata. Hamas menolak.
“Permintaan untuk melucuti senjata Hamas tidak dapat diterima,” kata pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, seperti diberitakan Al Jazeera.
“Itu bukan hanya garis merah — itu sejuta garis merah.”
Hamas mengeklaim siap membebaskan semua sandera yang tersisa — diperkirakan 58 orang — jika Israel menyetujui penghentian permanen perang dan penarikan total pasukan.
Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas sejak perang pecah telah mencapai 51.065 jiwa, dengan 116.505 orang terluka.
“Kita bisa lihat tekanan psikologis di wajah semua orang,” kata Abu Azzoum.
“Mereka lelah, trauma, dan terus memikirkan masa depan yang gelap.”
ADVERTISEMENT