Netanyahu Murka Direktur RS Terbesar di Gaza Dibebaskan Israel

3 Juli 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Abir SULTAN / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Abir SULTAN / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Israel naik pitam atas pembebasan eks Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Muhammad Abu Salmiya. Ia mengaku sedang menunggu investigasi kenapa Salmiya dibebaskan dan diizinkan kembali ke Gaza.
ADVERTISEMENT
Pembebasan Salmiya menjadi sorotan usai dirinya mengaku disiksa saat dipenjara oleh Israel. Salmiya ditangkap tujuh bulan lalu saat Israel menggempur RS tempatnya bekerja.
RS Al-Shifa adalah rumah sakit terbesar di Jalur Gaza. Tempat medis itu diserang Israel karena dugaan dipakai milisi Hamas untuk menjalankan operasional dan aksi militer di Gaza.
Direktur rumah sakit Al-Shifa Mohammed Abu Salmiya yang ditahan oleh pasukan Israel disambut oleh kerabatnya setelah dibebaskan bersama tahanan lainnya di rumah sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza, Senin (1/7/2024). Foto: Bashar Taleb / AFP
Pada Senin (1/7) Salmiya dibebaskan bersama 54 tahanan Palestina lainnya oleh otoritas keamanan Israel. Zionis beralasan Salmiya dibebaskan karena penjara di Israel kelebihan napi.
Tak lama setelah dibebaskan, Pemerintahan Israel bergejolak. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menyebut, pembebasan Salmiya sebagai kelalaian.
Netanyahu pada Selasa (2/7) berdalih bahwa dirinya tak diberi tahu soal pembebasan Salmiya. Lalu Netanyahu memerintahkan badan keamanan Israel Shin Bet memeriksa pembebasan Salmiya.
ADVERTISEMENT
"Pembebasan direktur RS Al-Shifa adalah kesalahan serius dan kegagalan moral. Tempat dari pria ini, karena dia bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan warga kami, adalah di penjara," ucap Netanyahu.
"Keputusan itu dibuat tanpa sepengetahuan dari eselon politik," ucap Netanyahu.
Sementara itu, Middle East Eye melaporkan, sebuah video yang diterbitkan oleh Layanan Penjara Israel yang menunjukkan pembebasan Muhammad Abu Salmiya dan sejumlah tahanan lainnya dari penjara telah memicu kemarahan publik di internet.
Banyak pengguna media sosial yang mengomentari kondisi dan perlakuan buruk yang dihadapi para tahanan Palestina di penjara Israel.