Netanyahu Tegaskan Israel Akan Terus Serang Gaza & Lebanon meski Dicemooh di PBB

28 September 2024 11:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berbicara dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar PBB di New York City pada 27 September 2024. Foto: Charly Triballeau/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berbicara dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar PBB di New York City pada 27 September 2024. Foto: Charly Triballeau/AFP
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan di hadapan Majelis Umum PBB bahwa Israel akan terus melancarkan serangan terhadap Gaza dan Lebanon hingga mencapai kemenangan penuh.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya pada Jumat (27/9), Netanyahu menegaskan negaranya akan "terus melemahkan Hizbullah" di sepanjang perbatasan Lebanon.
Aksi walk out pun mewarnai sesi tersebut. Beberapa delegasi memilih meninggalkan ruangan saat Netanyahu hendak bicara di mimbar, sementara pendukungnya bersorak.
"Saya tidak berniat datang ke sini tahun ini. Negara saya sedang berperang untuk mempertahankan diri," ujar Netanyahu, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Ia pun mengkritik beberapa pembicara sebelumnya yang dianggapnya menyebarkan fitnah terhadap Israel.
Netanyahu bersikeras bahwa Hamas tidak boleh memiliki peran dalam rekonstruksi Gaza, dan menyerukan Hamas harus dihilangkan agar perdamaian dapat tercapai.
Di sisi lain, Amerika Serikat bersama Mesir dan Qatar terus berupaya untuk mencapai gencatan senjata, namun Netanyahu menegaskan perang ini hanya akan berakhir jika Hamas menyerah, meletakkan senjata, dan membebaskan sandera yang ditahan.
Warga Palestina bereaksi saat menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur umum, di tengah krisis kelaparan akibat konflik antara Israel dan Hamas yang terus berlanjut di Jalur Gaza utara, Kamis (15/8/2024). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
"Jika Hamas tidak menyerah, kami akan terus berperang hingga kemenangan total. Tidak ada opsi lain," kata Netanyahu dengan tegas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel akan terus melancarkan serangan terhadap Hizbullah di Lebanon, yang menurutnya telah melancarkan roket sebagai aksi solidaritas terhadap Gaza.
Serangan Israel terhadap Hizbullah dalam beberapa hari terakhir telah menewaskan lebih dari 700 orang di Lebanon.

“Sudah Cukup”

Netanyahu menutup pidatonya dengan menyerukan bahwa Israel memiliki hak mempertahankan diri dari ancaman Hizbullah, dan akan terus berjuang hingga situasi di perbatasan Lebanon terkendali.
"Bayangkan jika teroris mengubah kota-kota di perbatasan AS menjadi kota hantu. Berapa lama pemerintah Amerika akan menoleransi itu?" ujarnya.
Delegasi walk out saat Netanyahu hendak pidato, Jumat (27/9/2024). Foto: PBB
Meski begitu, seruan internasional untuk gencatan senjata terus bergema, termasuk dari Perdana Menteri Slovenia dan Pakistan, yang mengkritik keras serangan Israel terhadap warga sipil di Gaza.
ADVERTISEMENT
"Tuan Netanyahu, hentikan perang ini sekarang," kata Perdana Menteri Slovenia, Robert Golob, saat menutup pidatonya di forum yang sama, sambil memukul podium.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif juga menyampaikan kecaman terhadap Israel.
"Ini bukan sekadar konflik. Ini adalah pembantaian sistematis terhadap orang-orang Palestina yang tidak bersalah," katanya.
Sejak awal konflik pada 7 Oktober 2023, serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 41.500 warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan.