@NetizenTofa Duga Pelaku dan Korban Intimidasi di CFD Kelompok Sama

3 Mei 2018 17:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kode gelang insiden CFD. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kode gelang insiden CFD. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Pegiat media sosial Mustofa Nahrawadaya atau @NetizenTofa mengungkapkan sejumlah kejanggalan di kasus intimidasi Susi Ferawati di car free day (CFD) pada Minggu (29/4).
ADVERTISEMENT
Setelah ia secara seksama memutar rekaman video yang viral di media sosial, dirinya mendapatkan benang merah dari insiden tersebut. Mustofa mengatakan, pelaku, korban maupun para provokator dan orang yang mengaku polisi di lokasi kejadian menggunakan gelang yang hampir sama.
"Baik pelaku, korban maupun para provokator dan orang yang mengaku polisi di lokasi kejadian menggunakan gelang yang hampir sama. Ada beberapa orang yang mengaku sebagai polisi tetapi mengenakan gelang yang mirip dengan pelaku, korban, dan provokator intimidasi," ujar Mustofa ketika dihubungi, Kamis (3/5).
Kemudian, Mustofa menyampaikan kaus #DiaSibukKerja yang dipakai massa saat itu memiliki rupa yang seragam, dari segi warna, ukuran, hingga desainnya. Sehingga anak-anak yang memakai kaus itu, terlihat kedodoran.
ADVERTISEMENT
Padahal, di area CFD tidak ada yang menjual kaus #DiaSibukKerja. Berbeda dengan kaus #2019GantiPresiden yang banyak dijual bebas di kawasan CFD.
"Tidak ada yang menjual kaus bertagar #DiaSibukKerja di areal CFD. Sedangkan, kaus dan atribut bertagar #2019GantiPresiden dijual bebas di area CFD," tuturnya.
Kode gelang insiden CFD. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kode gelang insiden CFD. (Foto: Dok. Istimewa)
Dengan demikian, apabila intimidasi itu dianggap sebuah kejahatan seharusnya polisi yang saat itu berjaga di lokasi langsung menangkap pelaku intimidasi dan para provokator yang turut mengintimidasi Susi.
"Jika semua itu dianggap kejahatan, anehnya, tak ada satupun polisi menangkap mereka. Ada juga orang yang merampas spanduk, juga tidak ditangkap. Padahal banyak sekali polisi di lokasi," pungkasnya.