New Delhi Kembali Dikepung Kabut Asap Beracun, Sekolah Ditutup

18 November 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria menyapu jalan saat langit diselimuti kabut asap akibat polusi udara yang mengkhawatirkan, di New Delhi, India, Minggu (17/11/2024). Foto: Anushree Fadnavis/ REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria menyapu jalan saat langit diselimuti kabut asap akibat polusi udara yang mengkhawatirkan, di New Delhi, India, Minggu (17/11/2024). Foto: Anushree Fadnavis/ REUTERS
ADVERTISEMENT
Ibu kota India, New Delhi, kembali menghadapi krisis polusi udara. Kabut asap beracun telah menyelimuti kota.
ADVERTISEMENT
Otoritas setempat terpaksa menutup sekolah dan mengalihkan kegiatan belajar-mengajar ke kelas daring hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Langkah ini diambil setelah tingkat polutan PM2.5, partikel berbahaya penyebab kanker, tercatat 57 kali lipat melebihi ambang batas harian yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (17/11) malam.
Pada Senin (18/11) pagi, tingkatnya masih berada di 39 kali ambang batas, dengan kabut asap tebal terus menyelimuti kota berpenduduk lebih dari 30 juta jiwa ini.

Langkah Darurat untuk Anak-anak

Sejumlah kendaraan berada di jalanan di tengah kabut asap yang pekat di New Delhi, India, Rabu (13/11/2024). Foto: SAJJAD HUSSAIN/AFP
Kepala Menteri New Delhi, Atishi, mengatakan sekolah dasar sudah lebih dulu ditutup sejak Kamis (14/11) lalu. Kepala Menteri adalah jabatan setingkat gubernur.
Kini, kelas tatap muka di New Delhi untuk semua jenjang dihentikan, kecuali untuk siswa kelas 10 dan 12 yang sedang mempersiapkan ujian.
ADVERTISEMENT
“Dengan anak-anak tetap di rumah, kami berharap lalu lintas dapat berkurang signifikan,” ujarnya dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari AFP.
Selain itu, pemerintah memberlakukan pembatasan tambahan seperti penghentian aktivitas konstruksi dan pembatasan operasional truk berbahan bakar diesel.
Masyarakat, khususnya anak-anak dan penderita masalah paru-paru atau jantung, diimbau untuk tetap berada di dalam ruangan sebanyak mungkin.

Siklus Tahunan Polusi Beracun

Seorang pria menyapu jalan saat langit diselimuti kabut asap akibat polusi udara yang mengkhawatirkan, di New Delhi, India, Minggu (17/11/2024). Foto: Anushree Fadnavis/ REUTERS
Sebagian besar kabut asap di New Delhi disebabkan oleh pembakaran jerami di daerah pedesaan sekitar, serta emisi dari pabrik dan kendaraan.
Situasi diperburuk oleh suhu dingin dan angin lambat yang menjebak polutan di atmosfer. Fenomena ini rutin terjadi setiap musim dingin, dari Oktober hingga Januari.
Namun, banyak warga tidak memiliki akses ke filter udara atau rumah yang dapat melindungi mereka dari udara beracun. Kondisi ini dikaitkan dengan ribuan kematian dini setiap tahunnya di wilayah metropolitan New Delhi.
ADVERTISEMENT

Hak Atas Udara Bersih

Sejumlah kendaraan berada di jalanan di tengah kabut asap yang pekat di New Delhi, India, Rabu (13/11/2024). Foto: SAJJAD HUSSAIN/AFP
Oktober lalu, Mahkamah Agung India menegaskan pentingnya udara bersih sebagai hak asasi manusia yang mendasar. Pengadilan memerintahkan pemerintah pusat dan negara bagian untuk mengambil tindakan konkret guna mengatasi polusi udara.
Kini New Delhi menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia selama musim dingin. Krisis polusi ini pun menjadi tantangan besar bagi kesehatan masyarakatnya.