New Normal Dinilai Agak Dipaksakan, Diterapkan Saat Kondisi Masih Abnormal

26 Mei 2020 12:43 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di Stasiun MRT Bundaran HI. Foto: Dok. Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Stasiun MRT Bundaran HI. Foto: Dok. Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi tengah menyiapkan prosedur new normal di 4 provinsi dan 25 kabupaten kota. Penerapan kondisi new normal ini juga melibatkan personel TNI Polri yang akan berjaga di berbagai titik strategis mulai dari pusat perbelanjaan, pariwisata, dan pasar rakyat atau pasar tradisional.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, kebijakan new normal ini dirancang demi menjaga stabilitas ekonomi nasional. Menurutnya, kebijakan ini sedikit memaksakan kehendak dan seakan menjadikan ekonomi prioritas dibandingkan penanganan COVID-19.
"Saya menilai bahwa kebijakan new normal dirancang dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi. Kebijakan ini kelihatannya dijadikan prioritas utama, bahkan di atas penanganan penyebaran COVID-19. Itulah sebabnya, new normal itu tetap dilaksanakan meskipun sedikit memaksakan," kata Saleh kepada kumparan, Selasa (26/5).
“Ini namanya kebijakan new normal di tengah situasi abnormal. Jadi yang dimaksud new normal itu mungkin adalah situasi abnormal," imbuhnya.
Menurut Saleh, pemerintah dalam membuat kebijakan selalu mengeluarkan istilah baru, seperti new normal. Namun, menurut Saleh, istilah new normal itu bisa saja menjadi alat penggiring opini bahwa kondisi saat ini sudah berubah menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Sehingga orang-orang tidak perlu lagi khawatir atas keadaan saat ini. Karena itu, diperlukan narasi baru dan kuat dengan menggunakan istilah asing, seperti new normal ini," jelasnya.
Yang jelas, kata Saleh, sampai saat ini angka positif COVID-19 terus meningkat tajam, tanpa menunjukkan adanya penurunan yang signifikan. Maka itu, Saleh memandang bahwa kebijakan new normal sangat tidak relevan.
“Yang positif COVID-19 kan masih naik. Kurvanya belum turun sama sekali. Pasien yang dirawat masih banyak. Anehnya, new normal diberlakukan," tegas Saleh.
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay Foto: Dok. Pribadi
Dalam menghadapi kebijakan itu, kata Saleh, masyarakat diminta untuk tetap waspada. Harus bersiap dan melindungi diri dan keluarga dari penyebaran virus corona. Sebab, menurut Saleh, virus ini masih cukup berkembang di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Virus ini tidak mengenal situasi normal, new normal, bahkan abnormal. Secara alamiah, dia akan tetap menular jika orang-orang tidak berupaya untuk melawan dan menghindarinya.
“Bilamana karena alasan ekonomi, lalu pemerintah tidak lagi menjadikan COVID-19 sebagai program prioritas, masyarakat harus mempersiapkan diri masing-masing," kata dia.
"Sekarang saatnya masyarakat menunjukkan kalau semua bisa ditangani sendiri," tutupnya.
=======
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.