Ngabalin Beri Saran ke Hasto soal Rekaman Presiden: Emosi Agak Sedikit Dibenahi

19 Agustus 2024 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (13/9/2022). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (13/9/2022). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin merespons Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto soal rekaman suara Jokowi yang berisi soal dugaan ancaman penggunaan aparat negara.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan bahwa rekaman yang diputar oleh Hasto itu tidak utuh. Ia menyayangkan sikap Hasto karena tidak cek terlebih dahulu konteks omongan Jokowi tersebut.
“Itu kan pidato resmi pak presiden, jadi orang itu merekam lalu mengirim ke Pak Sekjen (Hasto), jadi sayang juga Pak Sekjen tidak cek ulang,” kata Ngabalin kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8).
Ia lantas menyebut agar Hasto menahan emosi supaya tidak mudah tersulut dengan narasi-narasi yang belum terbukti kebenarannya.
“Saya bilang dari awal agak sedikit dibenahi emosi supaya kalau ada hal-hal seperti itu tidak terlalu cepat ditanggapi,” ucapnya.
Sebelumnya, Hasto sempat memutar video yang belum diketahui asal muasalnya. Dia pun tak menunjukkan video yang diputar itu. Namun, saat rekaman suara dalam video itu didekatkan ke arah mikrofon, terdengar suara mirip Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Jangan main-main, yang bikin saya sendiri, lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau ngintip sendiri kan ndak mungkin," suara seperti Jokowi yang terdengar dari video yang diputar pada ponsel Hasto.
PDIP menilai perkataan itu berbahaya dan tak pantas diucapkan oleh seorang presiden.
"Rekamannya kan sangat jelas, kami meminta klarifikasi, karena itu sangat berbahaya dan tidak boleh diucapkan oleh seorang presiden," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, usai kegiatan Soekarno Run di Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/8).