Ngabalin soal Anggapan Jokowi Tak Ada di Istana Saat Demo: Jangan Nyebar Fitnah

13 September 2022 15:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (13/9/2022). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (13/9/2022). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, menegaskan Presiden Jokowi selalu berada di Istana ketika masyarakat demo menuntut kenaikan harga BBM. Ngabalin meminta agar tidak ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang menyebarkan fitnah bahwa Jokowi tidak ada di Istana ketika masyarakat demo.
ADVERTISEMENT
"Jangan membuat penyebaran fitnah di mana-mana karena agenda Presiden itu bukan diatur seminggu, dua minggu, karena agenda Presiden itu diatur 3 bulan sebelumnya. Termasuk seperti kunjungan Bapak Presiden ke Maluku Utara," kata Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/9).
Ngabalin mengatakan, semua deputi dan tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) selalu berada di Istana ketika masyarakat berdemonstrasi terkait kenaikan harga BBM. Ia menyebut, Kepala KSP Moeldoko telah memerintahkan semua jajaran untuk berada di Istana dan menerima setiap kelompok yang ingin menyampaikan aspirasinya.
"Semua tenaga ahli ada di sini, para deputi ada kalau-kalau nanti para demonstran, para mahasiswa mungkin, kelompok masyarakat mana pun yang mau menyampaikan pikiran, pandangan, atau apa-apa yang terkait dengan aspirasi mereka kepada pemerintah, Kantor Staf Presiden termasuk aparatnya ada di tempat. Sehingga jangan pernah ada orang yang menyebarkan berita-berita bohong terkait degan fitnah bahwa setiap demonstrasi Bapak Presiden tidak ada di tempat," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi di Pulau Rinca, Labuan Bajo NTT, Kamis (21/7/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Ngabalin memastikan Istana terbuka bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya. Ia mengatakan, KSP akan menunggu siapa saja yang ingin menyampaikan aspirasi, sehingga pihaknya juga bisa menjelaskan dengan data-data yang ada.
"Biar kami bisa menjelaskan dengan data-data yang tepat terkait dengan bagaimana penyesuaian BBM dilakukan pemerintah. Karena Presiden berkali-kali mengatakan bahwa berulang-ulang dikaji, dikaji, dikaji, dan keputusan ini adalah keputusan yang berat," ujarnya.
"Tapi Presiden Jokowi harus melakukan itu dalam rangka penyelamatan negara dan rakyat Indonesia," pungkasnya.
Hari ini, sejumlah kelompok akan melakukan demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, menolak kenaikan harga BBM. Kelompok yang akan berdemonstrasi adalah Gerakan Buruh Bersama Rakyat, Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, dengan total massa kurang lebih 1.900 orang.
ADVERTISEMENT
Aparat kepolisian sudah menyiagakan anggotanya di lokasi. Sebanyak 6.142 polisi disiagakan di Patung Kuda.