Ngabalin Terkait Kasus Dahnil: Tinggal Pilih Mau Jujur atau Bohong

27 November 2018 7:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin menjawab pertanyaan wartawan. (Foto: Rizki Baiquni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin menjawab pertanyaan wartawan. (Foto: Rizki Baiquni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pihak istana angkat bicara terkait pemeriksaan dugaan penyimpangan dana Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Indonesia di Prambanan 2017 terhadap Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.
ADVERTISEMENT
Tenaga Ahli Kantor KSP Ali Mochtar Ngabalin menanggapi, Dahnil seharusnya tidak mengaitkan pemeriksaan tersebut dengan posisi politiknya yang tidak membela Joko Widodo dalam Pileg 2019.
“Tinggal Dahnil saja kalau dia mau jujur, ya jujur, atau kalau mau berbohong. Dia kan sebagai kader Muhammadiyah saya pun kader Muhammadiyah kalau dia mau jujur dengan dana kemah monggo (silakan),” ujar Ngabalin ketika dihubungi kumparan, Senin (26/11).
Ngabalin menambahkan, Dahnil tidak perlu lari ke sana kemari mengkaitkan kasus ini dengan ketidakberpihakannya kepada pemerintah.
Selain itu, Ngabalin juga mengkritisi sikap Dahnil yang mengembalikan dana Rp 2 miliar. Ketua Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani menyebut langkah itu diambil sebagai bentuk harga diri dari Pemuda Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
“Buktinya dananya dikembalikan. Artinya apa? Artinya mengapa baru ada masalah kemudian dikembalikan?” Ujar Ngabalin.
Dahnil Anzar dan Fanani (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dahnil Anzar dan Fanani (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Sebelumnya, Dahnil merasa dikriminalisasi sebagaimana tuduhan yang diarahkan kepadanya beberapa waktu terakhir. Lalu ia meminta Jokowi untuk tak diam dan membiarkan kriminalisasi terjadi.
“Saya yakin presiden tidak boleh diam manakala terjadi kriminalisasi terhadap kami yang justru dari awal ingin membantu presiden di tengah situasi yang pada saat itu karut-marut. Tapi kemudian kami justru hari ini dicari-cari dan dikriminalisasi,” katanya saat menghadiri Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, Minggu (25/11).
Ia pun sempat berbicara dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk melakukan klarifikasi. Dalam pertemuan tersebut, Dahnil mengungkapkan keluhannya karena merasa ada pihak yang tengah mencari kesalahannya.
ADVERTISEMENT
“Saya sampaikan ke Pak Menpora kok bisa seperti ini? Ini ada yang sedang mencari-cari. Padahal acaranya bagus Pak Presiden itu hadir,” ujar Dahnil.