Ngabalin Vs Ahmad Dhani Saling Cela soal Peradaban

29 Agustus 2018 6:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin (28/08/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin (28/08/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gerakan #2019GantiPresiden semakin gencar dilakukan di sejumlah daerah. Namun di setiap deklarasi gerakan tersebut selalu ada penolakan. Tak hanya beberbentuk penolakan, aksi tersebut sering dikritik oleh beberapa orang salah satunya Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.
ADVERTISEMENT
Ngabalin bahkan menyebut para pentolan gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera, Ahmad Dhani dan Neno Warisman. Ia menyebut ketiganya orang berperadaban rendah.
"Jadi orang-orang yang tidak punya pengetahuan, kelas-kelas seperti Neno Warisman, kelas seperti Ahmad Dhani, sekarang kita lihat, mana PKS-PKS itu? Kalau #2019gantipresiden itu kan dimulai dari kalau masyarakat biasa kita tidak banyak cerita. Tapi ini kan datang dari partai-partai politik pendukung calon presiden, Mardani Ali Sera," kata Ali Mochtar Ngabalin, Selasa (28/8).
Ilustrasi: 2019 Ganti Presiden (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: 2019 Ganti Presiden (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Padahal dia DPR, dia punya partai. Sekarang mana? Mana makhluk-makhluk itu semua? Setelah mereka lepaskan bom untuk siap diledakkan, ditinggalkan di tengah-tengah masyarakat gitu. Itulah yang saya sebut dengan manusia-manusia peradaban rendah, tidak punya moral," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Ngabalin juga menyebut pentolan gerakan #2019GantiPresiden sebagai pengacau. Menurutnya jika dibiarkan bisa sangat mengganggu.
"Coba Anda bayangkan, kalau dibiarkan, ini kan sebetulnya gerombolan-gerombolan pengacau ini. Dengan deklarasi #2019gantipresiden ini kan sebetulnya gerombolan ini, ini pengacau ini. Kalau tidak, polisi biarkan, intelijen tidak mendeteksi dini terhadap apa yang mereka lakukan, kalau dibiarkan, dia babak belur?" kata Ngabalin.
Ahmad Dhani usai jalani sidang pergantian nama, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (26/7). (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Dhani usai jalani sidang pergantian nama, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (26/7). (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Tak terima disebut demikian oleh Ngabalin, salah satu pentolan gerakan tersebut, Ahmad Dhani akhirnya angkat suara. Dhani tak tinggal diam, ia menyerang balik Ngabalin dengan menyebut dirinya sebagai kutu loncat.
"Apapun pendapatnya saya meminta maaf, saya tidak bisa jadi kutu loncat," ucap Dhani.
"Peradaban saya terlalu rendah untuk menjadi kutu loncat," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Polda Jawa Timur melarang deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya yang dihadiri oleh musisi Ahmad Dhani. Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung mengatakan, pihak kepolisian banyak mendapatkan keluhan dari warga soal adanya kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden, mulai CFD yang terganggu hingga mobilitas warga yang ingin ke gereja yang terhambat.