Nggak Pakai Lama, Zulhas Langsung Bantu Selesaikan Masalah Nelayan di Banyuwangi

3 Februari 2025 20:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan dialog dengan para nelayan dan bersih-bersih pantai di Banyuwangi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan dialog dengan para nelayan dan bersih-bersih pantai di Banyuwangi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan dialog dengan para nelayan dan bersih-bersih pantai di Banyuwangi, hari ini. Dialog tersebut bertujuan untuk mendengar langsung masalah dan keluhan para nelayan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang nggak melaut? sudah berapa lama?," tanya Zulhas saat bersih pantai dan berdialog dengan nelayan di Pantai Satelit, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (3/2/2025).
Mendapatkan pertanyaan tersebut, seorang nelayan yang menggunakan topi tradisional berwarna merah menjawab bahwa dirinya bersama yang lain tidak bisa melaut karena cuaca buruk.
"Sekarang cuaca lagi buruk masih angin utara jadi nggak melaut anginnya kencang," jawab nelayan.
Mendapatkan keluhan tersebut, Zulhas pun kembali menanyakan masalah apa lagi yang dihadapi oleh para nelayan.
"Biasanya dapat berapa?" tanya Zulhas.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan dialog dengan para nelayan dan bersih-bersih pantai di Banyuwangi. Foto: Dok. Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan dialog dengan para nelayan dan bersih-bersih pantai di Banyuwangi. Foto: Dok. Istimewa
Nelayan bertopi tradisional itu pun menjawab bahwa penghasilannya tidak menentu. Bahkan pernah dirinya bersama nelayan lainnya tidak mendapatkan ikan hasil tangkap.
"Tidak pasti biasanya itu ikan musiman. Kadang musim kalau lagi ramai kadang-kadang itu pendapatan kita bisa Rp 2 juta semalam. Kalau sepi kita minus di bahan bakarnya. Kadang-kadang juga nggak dapat ikan," jelas nelayan tersebut.
ADVERTISEMENT
Nelayan tersebut kemudian menjelaskan bahwa penghasilan Rp 2 juta tersebut masih kotor. Angka tersebut belum dipotong dengan ongkos ABk dan solar untuk melaut.
"Rp 2 juta itu kotor belum bahan bakar dan ABK. Itu kita kalau satu keberangkatan kapal kecil Rp 750 ribu untuk 60 mil," ujar nelayan.
Dalam dialog tersebut, Zulhas pun turut menanyakan soal harga ikan kepada para nelayan. Menurut penuturan para nelayan harga ikan tidak stabil.
"Kita juga nelayan ikannya harganya juga tidak stabil," ungkap nelayan.
Tak hanya soal harga ikan, para nelayan pun mengeluhkan terkait sampah-sampah yang ada di laut. Menurut mereka, sampah yang ada di laut mengganggu para nelayan saat ingin melaut.
Selain mengganggu nelayan, sampah yang terbawa ke pantai juga membuat pemandangan menjadi tidak enak untuk dilihat. Oleh karena itu, para nelayan pun meminta agar diberikan bantuan berupa bak penampungan sampah.
ADVERTISEMENT
"Kita harus perlu pak sampah karena sampah di sini menumpuk sekali," kata nelayan.
Mendengar keluhan tersebut, Ketua Umum PAN ini langsung memberikan bantuan untuk membeli 10 bak sampah berukuran besar. Lewat bantuan tersebut diharapkan masalah sampah bisa sedikit teratasi.
"Kalau setiap pantai ada tempat pembuangan sampah itu sangat membantu," tutup Zulhas.