Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
NIK 194 Ribu KTP Warga DKI Bakal Dinonaktifkan, Apa Dampaknya?
4 Mei 2023 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit![Ilustrasi KTP. Foto: Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1638142832/mfxxvqge6jrfhya0bmwx.jpg)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta bakal menonaktifkan ratusan ribu NIK warga ber-KTP DKI. Mereka yang dinonaktifkan adalah warga yang sudah tak lagi tinggal di Jakarta tapi masih ber-KTP Jakarta.
ADVERTISEMENT
Tentu ada dampak yang ditimbulkan dari nonaktifnya NIK KTP warga. Misalnya, pengurusan dan penggunaan BPJS hingga perbankan.
“Dampaknya apa nih saat melakukan transaksi? Misalnya perbankan Samsat, bayar pajak, bayar BPJS nanti akan ada semacam notifikasi bahwa Anda harus ke Dinas Dukcapil, jadi seperti itu,” kata Kadis Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/5).
“Layanan yang menggunakan NIK (akan terdampak) ya itu nggak bisa (digunakan). Dan mereka sudah terhubung ke Kemendagri ya. (BPJS) Iya nggak bisa (digunakan), tapi kalau memang mereka darurat jika lagi sakit kita akan membantu,” tuturnya.
Namun jangan khawatir, pembekuan NIK tidak akan dilakukan secara mendadak. Sampai Maret 2024 nanti, pihak RT/RW akan melakukan konfirmasi data kependudukan.
ADVERTISEMENT
NIK yang terkena dampak pembekuan juga hanya dilakukan sementara.
“Data yang ada di kami itu kita masukkan dalam data aktivasi data warga atau misalkan, usulan perorangan mereka data ganda, double mau nonaktifkan satunya bisa ke kita,” lanjut Budi.
Berdasarkan data sementara, terdapat 194 ribu data penduduk yang tidak lagi berdomisili di DKI Jakarta. Data ini akan terus diverifikasi. Tidak menutup kemungkinan data final nanti akan berubah.
“Itu kan data awal kita 194 ribu itu tetap data valid tinggal diverifikasi gitu loh. kita terus melakukan sosialisasi, data ini bisa berkurang atau bertambah nantinya,” pungkasnya.