Nila Tirukan Wiranto: di Wamena Kita Aman, di Pandeglang Kena

Menteri Kesehatan Nila Moeloek di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (15/10). Foto: Lutfan Darmawan/kumparan

Menkopolhukam Wiranto masih dirawat di RSPAD akibat dua luka tusukan usai diserang saat berkunjung ke Pandeglang, Banten. Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, datang ke RSPAD Gatot Soebroto untuk menjenguk Wiranto, Selasa (15/10).

Saat menjenguk, Nila yang mengenakan baju berwarna merah muda itu menyebut banyak berbincang dengan Wiranto. Selain tentang kondisinya, Wiranto juga, bercerita terkait insiden penusukan terhadapnya yang terjadi di Pandeglang.

Nila ingat betul, dia dan Wiranto berkunjung ke Wamena saat tengah dalam kondisi yang panas. Namun, di sana mereka selamat dan tak ada insiden apa pun.

Menkopolhukam Wiranto bersama Menteri Kesehatan Nila F Moeloek didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyambangi pengungsi di Posko Lanud Silas Papare, Sentani Jayapura, Papua. Foto: Dok. Puspen TNI

"Kebetulan kami baru bersama-sama pada waktu itu di Wamena kemudian pulang saya harus ke Palu, Bapak yang ke ini (Pandeglang)," kata Nila di RSPAD, Selasa (15/10).

"Bapak cerita, 'kita masih sama-sama pas di Wamena kita aman. Tahu-tahu di Pandeglang saya kena," kata Nila menirukan perkataan Wiranto.

Nila juga menyebut usai kunjungan ke Wamena, ia melakukan sejumlah kunjungan lainnya seperti ke Palu, Makassar, dan Bali. Saat tiba di Makassar, ia baru mendengar insiden yang menimpa Wiranto.

"Mendengar bapak waktu di Makassar waktu saya transit. Saya pikir ini saya melihat diputuskan operasi berarti ada sesuatu yang lebih berat. Karena saya ngerti juga tentang kesehatan," kata Nila.

Usai menjenguk, Nila menyebut kondisi mantan panglima ABRI ini pun sudah membaik. Ia menyebut, saat ini Wiranto sudah mulai bisa berjalan.

"Udah baik ya, Pak Menkopolhukam, maksud saya saya menengok kelihatan sudah baik. Ini udah beberapa hari sesudah operasi dan sudah normal. Tapi perlu istirahat, dalam arti ada tahap demi tahap yang harus dilakukan oleh pak Wiranto enggak boleh langsung, artinya bergerak tadi sudah jalan, sebagainya, jadi cukup baik," tutup dia.