Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Nostalgia Pramono: Dharma Pongrekun Dulu Don Juan, Sekarang Antipandemi
9 Januari 2025 21:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dalam sambutannya usai ditetapkan sebagai gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung sempat bernostalgia. Ia menyebut calon mantan rivalnya di Pemilihan Gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun, dulu adalah ‘Don Juan’.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Pram bercerita bahwa ia dan Dharma Pongrekun sudah lama berteman. Bagi dia, persahabatannya akan terus berlangsung pascakontestasi Pilgub Jakarta.
“Sehingga dengan demikian ketika Pilkada ini selesai maka persahabatan itu akan berlaku selamanya,” ucap Pram di Hotel Pullman Central Park, Jakarta pada Kamis (9/1).
“Seperti saya dengan Pak Suswono, dengan Bang Riza (Patria) dengan Pak Dharma yang sudah kenal lama sekali. Pak Dharma ini dulu 'Don Juan', sekarang aja terlalu formal, kayaknya anti pandemi, anti macam-macam,” tambahnya.
Ia pun berseloroh dengan sedikit membocorkan sifat Dharma zaman dulu.
“Padahal dulu kepada semuanya dia tebar pesona, sedikit kita buka rahasia, Bang,” selorohnya sambil tertawa.
Lebih lanjut, Pram menilai Pilgub Jakarta menjadi kontestasi yang damai. Hal itu perlu disyukuri masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Sehingga dengan demikian Bapak-Ibu saudara-saudara sekalian, kita semua warga Jakarta patut bersyukur bahwa pelaksanaan Pilkada ini luar biasa, dan berjalan dengan sungguh sangat tentram, damai, adil, dan sebagainya,” tuturnya.
Di sisi lain, dalam sambutannya, Dharma berpesan kepada Pramono agar mencegah adanya pandemi di Jakarta.
“Dan kepada pasangan yang terpilih Bapak Gubernur yang terpilih kami berdua memesan dan menitipkan harapan rakyat supaya jangan ada lagi pandemi berikutnya di Jakarta,” ujarnya.
“Semua rakyat Indonesia hari ini mendengar kalau di provinsi lain ada silakan, tetapi karena Bapak Pramono Anung adalah abang saya yang saya hormati saya menitipkan sungguh-sungguh dan berikan hak tolak, perjuangkan hak tolak rakyat untuk menolak supaya tidak divaksin,” tambahnya.
Purnawirawan polisi itu mengaku mengetahui adanya upaya rekayasa yang sedang dilakukan beberapa lembaga untuk menciptakan pandemi.
ADVERTISEMENT
“Karena saya tahu sebentar lagi rekayasa ini sedang dimainkan oleh suatu lembaga dan mereka mulai mempromosikan lewat media-media mainstream,” ujarnya.