Novel Bamukmin Tunda Mundur dari PBB, Pilih Tak Kampanye Saja

30 Januari 2019 6:25 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
49
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Habib Novel Bamukmin di area sidang Ahok. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Novel Bamukmin di area sidang Ahok. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kisruh di internal Partai Bulan Bintang (PBB) setelah memilih mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 terus berlanjut. Para caleg yang juga anggota FPI memilih tak berkampanye untuk PBB.
ADVERTISEMENT
Pengurus FPI yang juga caleg PBB Novel Bamukmin mengatakan, dirinya sudah bertekad mundur dari PBB dan tak lagi berkampanye untuk PBB. Tapi, keputusan mundur itu akan diurus setelah pemilu.
"Saya akan urus surat resmi secara administrasi untuk mengundurkan diri setelah pemilu. Kalau sekarang saya mundur untuk tidak aktif mensosialisasikan PBB," kata Novel saat dihubungi, Selasa (29/1).
Partai Bulan Bintang (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Partai Bulan Bintang (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil VIII Jakarta Selatan itu mengatakan, keputusannya tidak akan merugikan dirinya. Baginya, uang yang sudah dikeluarkan untuk kampanye selama ini tak akan bisa mengalahkan semangat perjuangannya.
"Buat agama, jangankan uang, darah dan nyawa lawan kelompok penista agama dan pendukungnya siap kita korbankan," ujar dia.
Novel mengatakan, PBB akan sangat rugi karena memutuskan mendukung Jokowi-Ma'ruf dan membuat anggota FPI mundur. Cukup banyak caleg DPR maupun DPRD yang juga anggota FPI yang maju dari PBB.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak tahu jumlah persisnya. Kalau DPR ada 50an, DPRD itu 100an," tambah dia.
Sebagai bentuk protes dan kritikan terhadap PBB, Novel memilih untuk tidak mensosialisasikan dirinya dan partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu kepada publik.
"Saya mengimbau kepada masyarakat di dapil saya Dapil VIII Jaksel, haram mencoblos nama saya. Karena satu suara sangat menentukan kalau dipakai oleh kelompok pendukung penista agama dan kriminalisasi," tutup dia.