Novel Baswedan Harap Pansel KPK Tidak Ulangi Kesalahan di Tahun 2019

Mantan penyidik KPK Novel Baswedan menghadiri rilis akhir tahun Polri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/12/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Eks penyidik KPK, Novel Baswedan, bicara soal panitia seleksi (pansel) yang telah dibentuk saat ini. Novel berharap orang-orang yang berada di dalam kepanitiaan tersebut, seminimal mungkin dapat memperbaiki KPK.

"Ya tentunya kita kan dengan kondisi yang sekarang kan mau enggak mau mengharapkan terpilihnya pimpinan KPK yang bisa memperbaiki KPK lah minimal. Dan lebih lagi adalah bisa menjaga korupsi yang bener," kata Novel di Kompleks Universitas Indonesia, Depok, Senin (3/6).

"Tentunya kita mau enggak mau pasti mendukung pansel yang ada sekarang gitu kan. Tapi tidak hanya terus kita pasrah begitu saja. Tapi kita harus menyoroti kerja mereka dan mengkritisi," tambah dia.

Pegiat antikorupsi itu berharap pansel saat ini tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan di tahun 2019. Kala itu, pansel meloloskan era kepemimpinan Firli Bahuri dkk. Sebab menurutnya, mereka telah membuat KPK sekarang hancur.

"Tentunya kita berharap pansel ini tidak mengulangin kesalahan yang sama oleh pansel yang sebelumnya 2019. Yang hasilnya membuat KPK hancur kan, pimpinan KPK bermasalah gitu," sambungnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kedua kiri) bersama Novel Baswedan, Bambang Widjojanto, dan Rocky Gerung menghadiri kuliah umum bertajuk "Dilema Intelektual di Masa Gelap Demokrasi: Tawaran Jalan Kebudayaan" di Auditorium FISIP UI, Senin (3/6/2024). Foto: PDIP

Sosok yang ada di dalam pansel ini merupakan hasil persetujuan yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo. Berikut kesembilan nama itu:

Ketua: Dr Muhammad Yusuf Ateh, Ak (Kepala BPKP)

Wakil: Prof. Dr.Arif Satria, SP, MSi (Rektor IPB)

Anggota: