Noviana yang Labrak Rocky Gerung di Bareskrim Tak Ikut Demo Cak Imin di KPK

8 September 2023 20:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kader PDIP Noviana Kurniati. Foto: Facebook dan kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kader PDIP Noviana Kurniati. Foto: Facebook dan kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung yang baru saja selesai diperiksa penyidik Bareskrim Mabes Polri pada Rabu (6/9). Noviana merupakan calon legislatif (bacaleg) DPRD PDIP dari Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Cianjur.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan aksinya itu dilakukan bersama dengan 25 orang aktivis lainnya yang juga getol mengawal proses hukum terhadap Rocky Gerung. Soal labrakan itu, tidak direncanakan oleh Noviana.
"Ini spontan. Setelah kita dapat informasi jika hari itu Rocky Gerung diperiksa, saya bersama 25 orang lainnya langsung mendatangi Bareskrim sekitar pukul 15.00 WIB dan aksi tersebut dilakukan saat Rocky keluar dari ruang penyidik sekitar pukul 17.30 WIB," kata Noviana saat dihubungi wartawan, Jumat (8/9).
Selain dilakukan secara spontan, kata Noviana, aksinya itu untuk memberikan shock therapy kepada Rocky Gerung yang dinilai sudah memecah persatuan bangsa atas pernyataannya.
Dalam video yang beredar, Rocky bersama tim kuasa hukumnya terlihat diadang oleh massa yang menunggu di luar area Mabes Polri. Massa tersebut terlihat mengenakan kaus bertuliskan 'Rocky Gerung Tangkap Hidup Atau Mati' serta 'Gerakan Nasional Tangkap Rocky Gerung'.
ADVERTISEMENT
Noviana yang mengenakan kaus itu terlihat langsung mengkonfrontasi Rocky Gerung soal pernyataan 'bajingan tolol' itu.
Nah, dalam aksi itu, ada sejumlah orang lain di lokasi. Termasuk sosok perempuan yang memakai jaket berwarna gelap serta pria memakai topi merah.
Pria bertopi merah dan wanita memakai jaket gelap saat Rocky Gerung usai diperiksa Bareskrim, Rabu (6/9). Foto: Dok. Istimewa
Sosok perempuan dan pria itu kemudian diduga terlibat demo Cak Imin di depan Gedung Merah Putih KPK pada keesokan harinya, yakni Kamis (7/9). Ada sosok yang identik dengan keduanya menjadi peserta aksi mendukung KPK memproses hukum Cak Imin.
Di KPK, para pendemo membawa sejumlah poster, bertuliskan 'Relawan Jokowi Dukung Ketua KPK Tangkap Cak Imin' serta 'Dukung Ketua KPK Sikat Kasus Korupsi Cak Imin'.
Sang sosok perempuan masih menggunakan jaket yang sama. Sang pria juga memakai topi merah.
Sosok perempuan yang memakai jaket gelap saat Cak Imin diperiksa KPK, Kamis (7/9). Foto: Dok. Istimewa
Dalam aksi di depan Gedung KPK, mereka menyatakan diri berasal dari komunitas 'Relawan Jokowi Bergerak'. Tampak ada salah satu peserta aksi yang memakai kaus bergambar wajah Jokowi, dia juga membawa dua butir durian. Namun walau bawa-bawa nama relawan Jokowi, mereka tak mau disebut bawa-bawa nama Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Kita enggak bawa-bawa nama Jokowi, kita hanya relawan Jokowi," kata Hana, perempuan yang memakai jaket warna gelap itu.
Pria bertopi merah saat Cak Imin diperiksa KPK, Kamis (7/9). Foto: Dok. Istimewa
Aksi itu tidak lama berlangsung. Mereka langsung membubarkan diri usai mengaku melaporkan ke KPK. Belum ada pernyataan dari KPK mengenai penyebutan laporan itu.
Sosok pria dan perempuan yang diduga ada di dua aksi tersebut belum berkomentar soal kehadiran mereka.
Soal dua sosok itu, Noviana mengaku tidak tahu. Dia mengatakan tidak ikut demo di KPK.
"Nggak (demo di KPK), saya tidak mengetahui kelompok yang menggelar aksi Cak Imin," kata Noviana.
Kader PDIP Noviana Kurniati. Foto: Facebook/Novie Bule KameaZea
Soal kaus yang dipakai Noviana saat melabrak Rocky Gerung, menurutnya kaus itu merupakan kaus yang dia pakai saat konferensi pers dengan Benny Rhamdani. Noviana yang merupakan aktivis memang hadir di acara Benny itu.
ADVERTISEMENT
"Penggunaan kaus tersebut itu memang kaus yang dipakai saat presscon dengan Benny Ramdhani, yang saat itu juga eksis melaporkan Rocky Gerung dari Barikade 98," kata Noviana.
Barikade 98 memang merupakan salah satu ormas yang melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim karena menyebut Presiden Jokowi sebagai 'bajingan tolol'.
Ketua Umum Barikade 98, Benny Rhamdani, mengatakan sudah habis kesabaran kepada Rocky dinilainya kerap melontarkan hinaan hingga hoaks.
"Tidak boleh ada satu manusia pun di republik ini bisa gampang melakukan penghinaan pihak lain, terlebih kepada presiden. Serangan membabi buta, isu yang sifatnya fitnah, pencemaran nama baik, hoaks, serangan pribadi kepada Jokowi, bahkan istri Jokowi," kata Benny di Bareskrim, Senin (31/7).
"Dia juga mengatakan bajingan pengecut, dan bahkan memprovokasi rakyat untuk tanggal 10 Agustus turun aksi sebagaimana yang terjadi di 98. Ini lucu nih, 98 Rocky Gerung di mana? Dia masuk ke bagian pro demokrasi iya, tapi tidak pernah berdarah menggulingkan rezim Soeharto," imbuh eks Direktur Kampanye Tim Nasional Jokowi -Ma’ruf Amin yang menjabat Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) ini.
ADVERTISEMENT