Nusron Sebut Elektabilitas Ahok-Djarot Turun karena Politisasi Agama

8 Maret 2017 22:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid  (Foto: Reno Esnir/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid (Foto: Reno Esnir/Antara)
Pasangan Ahok-Djarot kalah lawan Anies-Sandi di awal putaran dua menurut survei LSI Denny JA dan Median. Ketua tim pemenangan Ahok-Djarot, Nurson Wahid menyebut hal itu disebabkan kuatnya politisasi agama.
ADVERTISEMENT
"Sebagaimana kita ketahui, fenomena Pilkada Jakarta ini kan panjang sekali. Diwarnai dengan drama Turki yang luar biasa dengan isu agama. Sama-sama tahu," ujar Nusron kepada wartawan usai makan malam dengan Presiden Afrika Selatan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/3) malam.
Nusron mengatakan banyak sekali terjadi kasus di mana agama kerap diseret saat pemilihan orang nomor satu ibukota tersebut. Hal tersebut menurutnya sudah keluar dari konteks dan logika perpolitikan.
"Saudara tentunya yang muslim sering salat Jumat. Di masjid-masjid ada enggak politisasi agama itu? Enggak usah tanya saya. Saudara-saudara kan tahu sendiri hampir di semua tempat. Apa kayak begini-begini itu menggunakan akal sehat dan tradisi yang baik di dalam proses demokrasi kita?" tanya Nusron.
ADVERTISEMENT
Dia menyayangkan para oknum yang menggunakan agama untuk memprovokasi masyarakat. "Orang punya keyakinan agama silakan. Itu hak. Saya juga punya keyakinan agama. Tetapi keyakinan agama itu tidak bisa digunakan untuk provokasi. Untuk kepentingan politik apalagi di tempat-tempat yang sifatnya milik publik dan itu dengan dalih apapun dengan dalih dakwah," jelas Nusron.
"Dakwah kan dakwah mengajak. Apa enggak ada metode dakwah yang lain? Apa enggak ada dakwah-dakwah yang lain yang mengajak kebaikan?" sambungnya.
Ke depannya Nusron mengimbau masyarakat untuk berpolitik secara sehat tanpa memasukkan unsur-unsur sensitif ke dalamnya.
"Marilah kita kembalikan proses demokrasi ini dengan menggunakan akal sehat, demokrasi Pancasila kita," kata Nusron.