Nusron Wahid Bela Gus Yaqut soal Kemenag Hadiah NU: Mispersepsi Saja

24 Oktober 2021 18:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nusron Wahid  Foto: ANTARA FOTO/ Wahyu Putro
zoom-in-whitePerbesar
Nusron Wahid Foto: ANTARA FOTO/ Wahyu Putro
ADVERTISEMENT
Menag Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut masih terus dikritik oleh sejumlah pihak. Gus Yaqut menyebut Kementerian Agama bukanlah hadiah negara untuk umat Islam, melainkan spesifik untuk Nahdlatul Ulama (NU).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kader NU, Nusron Wahid, berpendapat banyak pihak yang salah persepsi terhadap pernyataan Gus Yaqut. Menurut dia, maksud Gus Yaqut mengatakan Kemenag adalah hadiah negara untuk NU karena mayoritas umat Islam di Indonesia tergabung dalam NU.
“Gus Yaqut itu sahabat dekat saya. Sudah seperti adik saya. Saya tahu apa yang sebenarnya dimaksud. Ini mah mispersepsi saja,” kata Nusron, Minggu (24/10).
“Jadi Kemenag itu hadiah buat bangsa Indonesia, mayoritas bangsa Indonesia itu umat Islam. Mayoritas umat Islam di Indonesia itu, ahlussunnah wal jamaah. Mayoritas Ahlussunnah wal jamaah itu bergabung di NU,” imbuh dia.
Sebab itu, lanjut Nusron, baik dan buruknya Kemenag, sukses atau tidaknya kehidupan keagamaan di Indonesia dan di lingkungan Kemenag, sangat ditentukan oleh kiprah NU.
ADVERTISEMENT
Ini yang menurut Nusron dimaksud Gus Yaqut dengan hadiah.
Menag Yaqut Cholil Qoumas saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2021. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
“Hadiah dalam konteks tugas dan peranan NU dalam konteks sebagai mayoritas pengikut ahlussunnah wal jamaah di Indonesia. Bukan berarti hadiah tunggal milik NU saja. Tapi kepada tugas dan peranan,” lanjut dia.
Nusron mengingatkan bahwa Gus Yaqut sering menegaskan bahwa Kemenag harus inklusif. Namun jika melihat besarnya peran NU dalam Kemenag, wajar jika Gus Yaqut menyebut Kemenag adalah hadiah (tugas) bagi NU.
“Sebenarnya tidak hanya untuk NU saja, tapi untuk umat Islam, semua agama dan bangsa Indonesia. Bukankah Pak Menteri sudah berkali kali mengatakan Kemenag harus inklusif. Menjadi kementerian semua agama, tidak hanya agama Islam, atau hanya NU saja,” terang dia.
“Tapi hadiah dalam arti peranan NU dalam mensukseskan tugas di Kementerian Agama dan di kementerian lain di republik sangat urgen, penting dan signifikan. Tanggung jawabnya juga berat,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Nusron mengakui perkataan Gus Yaqut telah menimbulkan mispersepsi. Tetapi setelah diluruskan, ia berharap pernyataan tersebut dapat dimaafkan.
“Namanya orang lagi bicara dalam konteks tugas dan peranan NU dalam kehidupan kebangsaan ini,” tandas dia.