Nusron Wahid: Suara NU Tidak Pernah Utuh, Tinggal Siapa yang Dapat Terbanyak

19 Oktober 2023 22:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Pengarah Relawan Jagat Prabowo, Nusron Wahid saat diwawancarai wartawan di kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2023). Foto: Fadlan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Pengarah Relawan Jagat Prabowo, Nusron Wahid saat diwawancarai wartawan di kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2023). Foto: Fadlan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Nusron Wahid, mengatakan bahwa suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) tidak pernah utuh, selalu terpecah untuk setiap calon presiden.
ADVERTISEMENT
"Dari dulu sepanjang sejarah, suara Nahdlatul Ulama tidak pernah utuh. Dari dulu biasa," ujar Nusron di kediaman Prabowo Subianto Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/10).
Kata Nusron, tinggal nantinya siapa capres-cawapres yang mendapat suara terbanyak dari kalangan NU.
"Tinggal siapa yang mendapatkan (suara) terbanyak, siapa yang secara moral dianggap bertanggung jawab dan siapa yang paling berhati-hati," tutur Nusron.

Prabowo Bukan Orang Asing Bagi NU

Ratusan massa dari Relawan Jagat Prabowo mendatangi kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Kamis (19/10). Foto: Fadlan/kumparan
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, menerima dukungan dari Relawan Jagat Prabowo pada Kamis (19/10). Penyerahan dukungan dilakukan di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Nusron Wahid yang juga politikus Golkar merupakan salah satu tokoh yang mewakili Relawan Jagat Prabowo. Ia mengatakan Prabowo bukan sosok asing bagi NU.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Nusron ini menarik. Sebab dua cawapres merupakan tokoh NU. Mereka adalah Muhaimin Iskandar yang merupakan cawapres Anies Baswedan dan Mahfud MD yang merupakan cawapres Ganjar Pranowo.
"Sebab beliau (Prabowo) sudah jadi anggota kehormatan Gerakan Pemuda Ansor sejak 28 lalu," ucap Nusron.
"Beliau hadir di Ansor dan dikasih anggota kehormatan dan itu 28 tahun lalu, jadi beliau bukan orang lain, asing dan beliau keluarga besar warga NU secara umum dan secara luas," tambah dia.