Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Nusron Wahid: Tidak Ada Peristiwa Politik Baru dari Mundurnya Ahok
3 Februari 2024 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN ) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menanggapi santai peristiwa mundurnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari Komisaris Utama Pertamina untuk ikut mengampanyekan paslon nomor urut 3, Ganjar Mahfud . Menurut Nusron, tidak ada peristiwa politik baru dalam mundurnya Ahok.
ADVERTISEMENT
“Bagi saya, mundurnya Ahok jadi Komut Pertamina itu hal biasa. Bukan peristiwa politik, tapi peristiwa bisnis. Kalau Ahok akhirnya mundur untuk berkampanye, ya wajar karena dia memang politisi, anggota parpol,” jelas Nusron kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/2).
"Ahok juga sudah sampaikan dukungan ke Ganjar sejak Oktober, awal daftar. Jadi semua orang sudah tahu. Mungkin karena sekarang lagi tren mundur di sana, ya sekalian mundur untuk ikut kampanye. Tidak ada yang salah,” lanjut Nusron.
Jika mundurnya Ahok hendak diklaim sebagai etika pemisahan jabatan negara dan politik, Nusron menyebut Ahok seharusnya sudah mundur sebagai komut jauh-jauh hari.
“Sudahlah, kita berpegang sama hukum yang ada. Kalau memang mau dipisahkan, misalnya politik dan profesional, Ahok harusnya sudah mundur dari komut sejak ikut aktivitas politik dan partai,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Kalau untuk konteks Pilpres 2024 , mundurnya minimal sejak awal menyatakan diri dukung Ganjar. Ini kan tidak, ini baru sekarang. Sudah mau maghrib. Di sini banyak lo yang melepas jabatan dari awal untuk ikut bergabung (TKN Prabowo-Gibran ), tapi gak jadi berita. Biasa saja,” lanjutnya.
Namun Nusron juga menegaskan, semua pihak harus menghormati pilihan politik dari mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
“Saya kenal dan bersahabat dengan Ahok. Wong saya dulu yang membela dia. Namun soal beda pilihan politik ini adalah hal yang wajar. Itu hak masing-masing, mungkin suatu saat sama-sama lagi, tidak ada yang tahu,” pungkas Nusron.
Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina untuk kemudian ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud, Jumat (2/2).
ADVERTISEMENT
Ini disampaikan Ahok lewat akun Instagramnya dengan mengunggah foto dirinya bersama bukti tanda terima surat pengunduran dirinya.
”Dengan ini saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengampanyekan Pasangan Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya. Merdeka! Merdeka! Merdeka!” tulis Ahok.
(PNS)