Nyoman Nuarta Kecewa Desain Istana Garuda Dituduh Plagiat oleh Profesor di UI

1 Juni 2021 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyoman Nuarta. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nyoman Nuarta. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Seniman Nyoman Nuarta menyesali adanya tuduhan plagiat atas karya buatannya berupa basic design Istana Garuda di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Tudingan plagiat ditujukan pada bagian burung garuda yang ditempatkan di antara bagian utama.
ADVERTISEMENT
Nuarta menceritakan perjalanan sebelum karya itu dibuat. Mulanya, dia mengaku mendapat undangan dari Kementerian PUPR bersama empat orang arsitek untuk membuat desain istana baru dalam rentang waktu 10 hari.
Permintaan itu kemudian dikerjakan dan terpilihlah karyanya. Lalu, dia diminta untuk mengerjakan basic design.
"Setelah sekian lama karya kita terpilih untuk istana dan masjid sehingga kita mendapat tugas menyelesaikan basic design, karena itu akan dipakai untuk persiapan lelang ya," kata dia di Nuart Sculpturepark, Selasa (1/6).
Nyoman Nuarta dan design Istana Garuda. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Basic design yang telah dikerjakan lalu disebarluaskan bahkan diunggah melalui akun Instagram Presiden Joko Widodo. Tak hanya pujian, kritik pun dilayangkan pada karya Nuarta. Adapun setelah rampung, pihak PUPR mendatangkan ahli dengan maksud memperkaya basic design yang telah dibuat Nuarta.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Nuarta menilai para ahli itu bukan malah memperkaya tapi memiskinkan, karena menyebut karyanya tidak modern. Dia mengaku tak terima atas tudingan tersebut karena modern atau tidak modern sebuah karya bersifat subjektif.
"Mereka mendatangkan narsum untuk memperkaya basic design tersebut, jadi istilahnya pengkayaan tapi yang terjadi justru adalah pemiskinan," ucap dia.
"Kok dia bisa menilai karya ini tidak modern, modern itu kan sangat subjektif," lanjut dia.
Design Istana Garuda yang dibuat Nyoman Nuarta. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Tak hanya dinilai tak modern, karyanya berupa burung garuda dituduh plagiat karena dinilai serupa dengan patung elang di Amerika. Padahal, sebelumnya marak karya Nuarta menggunakan unsur burung garuda seperti Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) hingga Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali.
Menurut Nuarta, tudingan plagiat itu dilayangkan oleh seorang profesor dengan latar belakang keilmuan arsitektur di Universitas Indonesia. Akan tetapi, dia enggan menyebut identitas orang itu secara rinci. Dia memastikan, burung garuda di Istana Garuda ialah karya otentik dan tak mengandung unsur plagiarisme.
ADVERTISEMENT
"Ini sudah menghina, buntutnya sampai ngomong saya ini plagiat karena di Amerika ada patung elang. Nah, ini saya kan sudah lihat itu, banyak patung saya bersumber dari garuda, elang, itu banyak sekali," tutur dia.
"Kalau gak salah, itu profesor dari UI (yang menuduh plagiat)" sambung dia.
Design Istana Garuda yang dibuat Nyoman Nuarta. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Atas tuduhan plagiat, Nuarta tak bisa menerimanya, tapi belum memutuskan bakal menempuh langkah hukum atau tidak. Dia menyayangkan adanya seorang profesor yang menudingnya plagiat tanpa dasar ilmu atau fakta yang kuat.
"Sangat disayangkan, kok profesor bicaranya seperti itu, tanpa bukti gitu, nah ini nanti kan teman-teman kita juga banyak seniman, itu tidak pantas sebagai intelektual," pungkas dia.