Laut Jakarta tercemar bukan hal baru. Namun, kali ini ada zat cemaran baru yang bikin dahi bekernyit: paracetamol . Ada kandungan 610 nanogram/liter paracetamol di Angke dan 420 ng/l di Ancol. Jumlah ini relatif tinggi dibanding negara lain.
Bagaimana obat pereda nyeri ini mengalir sampai Teluk Jakarta? Siapa yang membuangnya ke sana? Apakah itu kumpulan sisa paracetamol warga Jakarta dan sekitarnya yang kerap sakit kepala menghadapi kehidupan ibu kota? Ataukah ada pihak lain yang bertanggung jawab? Dan apa bahaya paracetamol di laut itu bagi lingkungan?
kumparan menemui peneliti oseanografi BRIN Wulan Koagouw yang menginisiasi riset paracetamol tersebut, dan mencoba menelusuri sumber-sumber pencemaran. Langganan kumparan+ untuk membaca laporan lengkapnya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814