Obituari Eks PM Italia Silvio Berlusconi: 'Ksatria' Politik & Pemilik AC Milan

12 Juni 2023 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi. Foto: Yara Nardi/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi. Foto: Yara Nardi/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, meninggal dunia pada usia 86 tahun di RS San Raffaele di Ibu Kota Milan pada Senin (12/6).
ADVERTISEMENT
Penyebab kematian salah satu politikus populer di Italia itu diduga akibat sakit berkepanjangan seiring dengan kondisi kesehatannya yang menurun sejak beberapa bulan terakhir.
Berikut ini obituari Silvio Berlusconi:
Dikutip dari The Guardian, Berlusconi lahir di Milan pada 29 September 1936. Lahir dari kalangan keluarga kelas menengah, orang tuanya bekerja sebagai pegawai bank dan ibu rumah tangga.
Dia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara dan memiliki lima orang anak dengan 10 orang cucu.
Berlusconi menyelesaikan pendidikan sekolah menengah di sebuah perguruan tinggi di Salesian dan meraih gelar sarjana di bidang hukum di University of Milan pada 1961. Kemudian, dia memulai karier bisnisnya di bidang pengembangan properti.
Sekitar 1990-an Berlusconi mendirikan lembaga penyiaran komersial terbesar di Italia, Mediaset, dan menjadi pemilik klub sepak bola populer AC Milan pada 1986 hingga 2017.
Presiden AC Milan Silvio Berlusconi (Tengah) berpose bersama pemain AC Milan setelah trofi Berlusconi antara Juventus dan AC Milan di Stadion San Siro di Milan, 06 Januari 2006. Foto: Giuseppe Cacace/ AFP
Di bidang politik, Berlusconi mendirikan partai berhaluan kanan-tengah yang konservatif, Forza Italia, pada 1993.
ADVERTISEMENT
Setahun kemudian, dia menjabat sebagai perdana menteri pertama yang terpilih tanpa pernah menjabat di pemerintahan sebelumnya. Berlusconi menduduki posisi ini di tiga pemerintahan, yakni dari 1994—1995, kemudian 2001—2006, dan terakhir 2008—2011.
Masa jabatannya yang kedua, yakni 2001—2006 diketahui merupakan masa jabatan terlama bagi seorang pemimpin Italia sejak Perang Dunia II.
Pada 2008, dia kembali berkuasa tetapi terpaksa mengundurkan diri tiga tahun kemudian, di tengah krisis utang berkepanjangan yang melanda negara itu.

Ksatria di Ranah Politik, Jadi Orang Ketiga Terkaya di Italia

Pemerintahan Berlusconi pun tidak mulus, diwarnai berbagai tantangan yang menerpanya.
Pada 2012, Berlusconi dinyatakan bersalah atas tuduhan penipuan pajak, yang mana dia menjalani hukuman selama satu tahun dengan melayani masyarakat secara paruh waktu di Milan.
Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi. Foto: Yara Nardi/REUTERS
Namun, pada 2017 Berlusconi melakukan sebuah ‘come back’, kembali ke dunia politik meski kariernya diterpa skandal seks, deretan tuduhan korupsi, dan tuduhan penipuan pajak.
ADVERTISEMENT
Setelah dinyatakan bersih dari hukuman, larangan bagi Berlusconi untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin dicabut pada saat pemilu 2018. Kala itu, Forza Italia berkoalisi dengan League and Brothers of Italy, tetapi gagal mencapai minimal suara 40 persen yang dibutuhkan agar terpilih.
Pada 2019, Berlusconi memenangkan kursi di parlemen Eropa dan dalam pemilu pada Oktober 2022, Partai Forza Italia kembali berkuasa dalam sebuah koalisi yang dipimpin oleh Brothers of Italy yang dipimpin oleh Perdana Menteri Italia saat ini, Giorgia Meloni. Berlusconi pada gilirannya terpilih sebagai senator.
Berlusconi bahkan dijuluki sebagai Il Cavaliere (Ksatria) akibat pengaruh signifikannya di ranah politik Italia. Dia sering dianggap sebagai ‘pembuat keputusan’ atau ‘king maker’.
Sebuah data pada Juni 2023 menunjukkan, Berlusconi merupakan orang terkaya ketiga di Italia dengan total kekayaan bersih sebesar USD 6,8 miliar (sekitar Rp 102 triliun).
ADVERTISEMENT

Kondisi Kesehatan Menurun

Seiring berlanjutnya usia, kondisi kesehatan Berlusconi sempat dilaporkan jatuh-bangun beberapa kali.
Pada 2016, dia menjalani operasi untuk mengganti katup aortanya yang rusak, lalu dia sempat dirawat di rumah sakit akibat infeksi COVID-19 pada September 2020.
Kemudian, Berlusconi mengalami komplikasi akibat COVID-19 dan kembali dirawat.
Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi saat ia meninggalkan rumah sakit San Raffaele Milan, Milan, Italia. Foto: Flavio Lo Scalzo/REUTERS
Beberapa bulan sebelum kematiannya, Berlusconi juga telah dirawat di rumah sakit akibat infeksi paru-paru, yang berkaitan dengan penyakit leukimia kronisnya. Selama enam minggu, dia dirawat secara intensif di RS San Raffaele hingga diperbolehkan pulang.
Adapun berita kematian Berlusconi telah dikonfirmasi oleh kerabatnya, melalui media Italia Ansa.
“Saudaranya, Paolo, dan anak-anaknya, Marina, Eleonora, Barbara, dan Pier Silvio, semuanya berada di rumah sakit tempat pemimpin Forza Italia dirawat pada hari Jumat, dilaporkan untuk menjalani tes yang telah dijadwalkan untuk leukemia kronis yang sebelumnya dirahasiakan,” demikian bunyi laporan tersebut.
ADVERTISEMENT