Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Obituari Hamzah Haz: Ketua Umum PPP hingga Wakil Presiden Pendamping Megawati
24 Juli 2024 10:42 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari PPP. Eks Ketua Umum PPP sekaligus Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz, wafat. Almarhum meninggal dunia dalam usia 84 tahun.
ADVERTISEMENT
"Benar, telah wafat Bapak Dr Hamzah Haz, pagi ini jam 09.30 WIB di kediaman Tegalan," kata Sekjen PPP Arwani Thomafi saat dikonfirmasi.
Hamzah Haz meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Arwani menyebut jenazah akan disemayamkan di daerah Cisarua, Bogor.
Hamzah Haz merupakan salah satu tokoh nasional senior. Ia menjabat Wakil Presiden Indonesia ke-9 pada 26 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004 mendampingi Megawati Soekarnoputri. Sementara di PPP, ia menjabat Ketua Umum periode 1998-2007.
Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940. Almarhum mempunyai 2 orang istri bernama Hj. Asmaniah dan Hj. Titin Kartini. Dari kedua istri tersebut, ia dikaruniai 12 orang anak yang terdiri dari 4 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.
Pendidikan Hamzah Haz
ADVERTISEMENT
Hamzah Haz menempuh pendidikan SMP di Pontianak, Kalimantan Barat. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) dan lulus pada 1961.
Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan Akademi Koperasi di Kota Yogyakarta. Tergabung dalam Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar, Hamzah Haz semakin menunjukkan minat dan bakatnya dalam dunia organisasi.
Di situ, ia menjabat sebagai ketua organisasi pada periode 1962-1965 bersamaan dengan selesainya masa studi di Yogyakarta. Di tahun yang sama, ia kembali ke Pontianak.
Di Pontianak, Hamzah Haz kembali melanjutkan pendidikan di jurusan ekonomi perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura. Pada masa ini, ia juga aktif di organisasi, yaitu sebagai Ketua PMII periode 1965-1971.
Tak hanya itu, ia juga aktif di organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Konsulat Pontianak. Mewakili angkatan 66, mantan Ketua Umum PPP itu kemudian diangkat menjadi anggota DPRD Kalimantan Barat dari Partai Nahdlatul Ulama.
ADVERTISEMENT
Jabat Ketua Umum PPP
Pada 1971 Partai NU bergabung dengan 3 partai Islam lainnya membentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal ini imbas kebijakan fusi partai politik oleh Presiden Soeharto di masa Orde Baru.
Hamzah Haz ditunjuk sebagai Ketua Umum PPP periode 1998-2007 menggantikan Ismail Hassan Matareum.
Di masa usai reformasi, banyak kader PPP yang akhirnya keluar dan membangun partainya sendiri. Hal ini menjadi tantangan Hamzah Haz dalam membesarkan partai berlambang Ka’bah tersebut.
Misalnya, Abdurrahman Wahid yang membentuk PKB dan Amien Rais yang membentuk PAN. Kedua partai tersebut akhirnya menjadi pesaing PPP sebagai partai Islam.
Karier Politik hingga Jabat Wapres
Sebelum menjabat Wakil Presiden RI, Hamzah Haz sempat berada di dalam kabinet Presiden BJ. Habibie sebagai Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, ia didesak mundur oleh masyarakat yang menghendaki ketua partai tidak boleh menjabat menteri. Selanjutnya, ia terpilih sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 1999-2004.
Pada masa itu, ia kembali diminta oleh Presiden Abdurrahman Wahid menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia. Jabatan tersebut ia terima, tetapi hanya selama satu bulan saja.
Hamzah Haz tidak lama menjabat Menko Kesra karena desakan masyarakat terkait ketua umum partai menjabat menteri sebelumnya. Ia pun mundur dan kembali fokus dengan PPP.
Dari sana, karier politik dari Hamzah Haz terus menanjak. Puncaknya adalah ia terpilih sebagai Wakil Presiden mendampingi Megawati periode 2001-2004. Saat itu, Hamzah Haz berhasil memperoleh suara lebih banyak dibanding Susilo Bambang Yudhoyono, Akbar Tandjung dan Siswono Yudohusodo. Dengan begitu, ia maju mendampingi Megawati sebagai wakil presiden.
Setelah lengser dari Wapres pada 2004, Hamzah Haz tetap menjabat Ketum PPP hingga 2007. Setelahnya, ia digantikan oleh Suryadharma Ali.
ADVERTISEMENT
Hamzah Haz tidak lagi aktif baik di PPP maupun di dunia politik Indonesia setelah selesai mengemban tugas sebagai Ketum. Hamzah Haz merupakan salah satu kader terbaik yang dimiliki oleh PPP sejauh ini.