Ojol di DIY Diajari Pertolongan Pertama Kecelakaan: Biar Tak Salah Angkat Korban

19 Juli 2024 11:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan saat membuka pelatihan pertolongan pertama kecelakaan kepada ojek online di Ditlantas Polda DIY, Jumat (19/7). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan saat membuka pelatihan pertolongan pertama kecelakaan kepada ojek online di Ditlantas Polda DIY, Jumat (19/7). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolda DIY membekali ojek online di Yogyakarta dengan pelatihan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas. Total ada 3 ribu ojol yang akan dilatih hingga Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan data masih banyak (pengendara) kecelakaan kemudian berakibat fatal padahal ada anak, ada istri, ada suami yang menunggu di rumah. Niat baik ini kemudian kita kemas dalam bentuk latihan teman-teman ojol," Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, di Ditlantas Polda DIY, Jumat (19/7).
Suwondo mengatakan, jika para ojol ini menemukan kecelakaan di jalan raya, mereka bisa memberikan pertolongan pertama dengan baik dan benar. Para ojol juga akan dibekali bantuan penyangga leher.
"3 ribu akan mendapatkan pelatihan ini semua. Sarapan pagi sambil berlatih. Terus sampai bulan Oktober akan pelatihan," jelasnya.

Tidak Salah Angkat Korban

Secara sederhana, dengan pelatihan ini, para ojol bisa membantu korban tanpa risiko memperparah fatalitas korban kecelakaan.
"Yang paling banyak di masyarakat selain polisi itu teman-teman ojol. Dan mereka akan memiliki kemampuan kuratif ini dengan kemampuan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Setidaknya ketika ngangkat korban tidak salah dalam pengangkatan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Kemampuan yang diajarkan tidak hanya pada penanganan korban kecelakaan lalu lintas tetapi juga penanganan pertama pada orang pingsan.
"Sering kita pakai satu cara tepok-tepok, kasih teh manis, padahal itu mungkin dalam kesehatan memperburuk bukan memperbaiki," bebernya.
Penanganan pertama pada kecelakaan ini diharapkan Suwondo bisa dimiliki oleh seluruh masyarakat Yogyakarta bukan hanya ojol. "Itu konsep ke depannya seperti itu," bebernya.

Kata Dinas Kesehatan

Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie yang turut hadir di acara tersebut mengatakan pelatihan seperti ini memang diperuntukkan untuk masyarakat.
"Bantuan Hidup Dasar program ini untuk masyarakat. Kalau tenaga kesehatan sudah punya kemampuan yang lebih," kata Pembajun.
BHD ini penting karena suatu saat pasti akan ditemui oleh masyarakat kondisi-kondisi seperti menemukan kecelakaan lalu lintas dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
"50 orang (ojol) yang akan mendapat pelatihan pertama ini akan menjadi contoh untuk kemudian membantu teman-teman yang lain," bebernya.

Cover Kota, Bantul, Sleman

Sebelumnya, Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan ojol yang jumlahnya amat banyak di lapangan memiliki potensi untuk membantu masyarakat yang mengalami musibah kecelakaan.
"Ojol ini kan banyak ada sekitar 25 sampai 30 ribu. Nah, sekarang saya lihat ojol ini tiap hari anggap 3 ribu itu bisa meng-cover Kota Yogya, Sleman, dan Bantul. Artinya ojol bisa melihat ketika mungkin keterbatasan jumlah anggota yang patroli, dia bisa melihat adanya kecelakaan," kata Alfian melalui sambungan telepon, Minggu (14/7) lalu.